
Prabowo mengatakan bahwa 99% rakyat Indonesia hidup sangat pas-pasan. Menurutnya, data itu sudah diakui oleh Bank Dunia dan lembaga internasional lainnya. Mengutip data tersebut, Prabowo menyebut orang kaya di Indonesia tidak sampai 1%.
"Hasil ini adalah data, fakta yang diakui oleh Bank Dunia, oleh lembaga-lembaga internasional yang nikmati kekayaan Indonesia kurang dari 1 persen. Yang 99 persen mengalami hidup yang sangat pas-pasan, bahkan sangat sulit," sebut Prabowo di hadapan relawan emak-emak dan Prabowo-Sandi di Inna Heritage Hotel, Denpasar, Bali, Jumat (19/10) lalu.
Sementara pemerintah menyebutkan bahwa selama 4 tahun pemerintahan Jokowi-JK berhasil menurunkan persentase kemiskinan menjadi single digit atau di bawah 10%.Demikian disampaikan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam acara 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Auditorium Gedung Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, Selasa (23/10/2018) pagi tadi.
"Untuk pertama kali kemiskinan satu digit 9,82%," katanya.
Dia melanjutkan, penurunan kemiskinan itu sejalan dengan turunnya pengangguran. Saat ini, tingkat pengangguran menjadi 5,13%.
"Angka pengangguran menjadi 5,13%," sambungnya.
Sementara data BPS mencatat persentase penduduk miskin RI pada Maret 2018 ada sebesar 9,82%. Persentase itu setara dengan 25,95 juta penduduk Indonesia yang miskin.
Persentase angka kemiskinan RI itu juga menurun dibandingkan data sebelumnya di September 2017 sebesar 10,12%. Persentase itu setara dengan 26,58 juta penduduk yang dianggap miskin.
(das/fdl) https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4269786/beda-data-kemiskinan-prabowo-dan-jokowiBagikan Berita Ini
0 Response to "Beda Data Kemiskinan Prabowo dan Jokowi"
Post a Comment