TRIBUNJOGJA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menyebutkan fenomena kemiskinan di Yogyakarta membingungkan.
Hal ini karena meski masuk dalam peringkat ke 20 daerah miskin di Indonesia, namun ada beberapa indikator yang spesial di DIY.
Baca: Angka Kemiskinan Turun Tipis, Pemkab Sleman Belum Puas
Dalam catatan BPS, jumlah penduduk yang miskin baik di kota dan di desa pada September 2017 mencapai 466.330 jiwa.
Sementara, pada bulan Maret 2018 jumlah penduduk miskin di kota dan desa mencapai 460.100 jiwa.
Kepala BPS DIY, JB Priyono mengatakan melihat angka kemiskinan di DIY membuatnya bingung.
Hal ini karena kemiskinan itu identik dengan lingkaran setan pembentuk kemiskinan, misalnya pendidikan rendah, kesejahteraan rendah, kesehatan rendah.
“Melihat angka dan fenomena kemiskinan di Yogya, saya bingung. Saya ini orang Yogya,” jelasnya, saat ditemui Tribunjogja.com di Kompleks Kepatihan, Selasa (16/10/2018).
Menurutnya, lingkaran setan pembentuk kemiskinan ini tidak dapat dijumpai di Yogyakarta.
Menurutnya, pendidikan di DIY bagus bahkan mencapai ranking satu nasional, dari sisi kesejahteraan berdasarkan pengeluaran perkapita juga tidak di angka bawah.
“DIY pengeluaran perkapitanya mencapai 13.521, di urutan keempat. Untuk DKI Jakarta nomor 1 dengan angka 17.707,” jelasnya.
http://jogja.tribunnews.com/2018/10/16/ada-indikator-spesial-pembentuk-kemiskinan-diyBagikan Berita Ini
0 Response to "Ada Indikator Spesial Pembentuk Kemiskinan DIY"
Post a Comment