Pertamina Diminta Jamin Pasokan BBM di SPBU Terpencil

LAMANDAU – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Lamandau. Peresmian SPBU ini sebagai bentuk komitmen dan realisasi dalam upaya mewujudkan BBM Satu Harga.

Komite BPH Migas Hari Pratoyo mengatakan, pembangunan SPBU diharapkan bisa menumbuhkan perekonomian di Kabupaten Lamandau. Pasalnya, SPBU ini terletak di tengah-tengah antara pemukiman warga.

BERITA TERKAIT +

"Kami berharap dengan terbangunnya SPBU Kompak di Kecamatan Belantikan Raya, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lamandau," ujarnya dalam acara peresmian SPBU di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, Kamis (12/9/2018).

Dia mengatakan, pihaknya meminta semua pihak untuk memastikan agar penyalurannya bisa berjalan lancar dan berkesinambungan. Khususnya bagi PT Pertamina (Persero) sebagai pemasok diharapkan pasokannya bisa berjalan lancar sehingga menghindari kelangkaan BBM pada daerah tersebut.

"PT Pertamina (Persero) juga diharapkan untuk terus menjamin pasokan BBM ke SPBU Kompak ini. Saya berharap kebutuhan BBM di Kabupaten Lamandau dapat terpenuhi," jelasnya.

Sementara itu, Marketing Branch Manager Kalimantan Barat dan Tengah PT Pertamina (Persero) Teuku Johan Miftah mengatakan, adanya SPBU di Lamandau bisa menggerakkan perekonomian daerah sekitar. Selain itu, adanya SPBU juga bisa menghemat cost bisnis sebab selama ini untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak harus menempuh jalan yang cukup jauh terlebih dahulu dan tentunya membutuhkan ongkos yang cukup besar.

"BBM Satu harga sebagaimana program pemerintah dengan tujuan agar masyarakat di wilayah sekitarnya dapat merasakan harga BBM Satu harga bisa menjangkau masyarakat yang bisa dibilang jauh dari Central ekonomi utama," jelasnya.

Sementara itu, Owner dari SPBU Kompak Lamandau Abdul Hamid mengatakan, SPBU ini diharapkan bisa membantu aktivitas masyarakat sehari-hari. Apalagi, BBM merupakan elemen penting dalam aktivitas masyarakat sekitar sehari hari yang mayoritas pekerjaannya adalah berkebun sawit.

"Saya harapkan dengan adanya SPBU kompak ini mudah mudahan yang SPBU yang sederhana ini masyarakat sekitar bisa terbantu. Oleh karena itu masyarakat sekitar bisa mengerti gebrakan kamu ini," jelasnya.

Bahkan lanjut Abdul, pihaknya juga berencana memperluas wilayah bisnis dari SPBU yang ia buat tersebut. Rencanannya , SPBU dengan nilai investasi sekitar Rp2,5 miliar tersebut akan ikut menjual produk-produk gas elpiji dan produk Pertamina lainnya untuk kebutuhan rumah tangga.

"Kami akan menambah lagi kami jual produk Pertamina, kemudian elpiji menyusul," jelasnya.

(Feb)

(rhs)

Let's block ads! (Why?)