Pajak Impor Naik, Subsidi untuk UMKM Juga Minta Dinaikkan

Pajak Impor Naik, Subsidi Untuk UMKM Juga Minta Dinaikkan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah akan menaikkan pajak penghasilan (PPh) pasal 22 atau pajak impor terhadap 1.147 barang yang bakal tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK).

Baca: 8 Penyebab Munculnya Komedo Putih di Hidung

Mantan Menteri Perdagangan yang juga bos Panasonic Group, Rachmat Gobel, menuturkan peraturan yang dibuat pemerintah Joko Widodo itu sudah bagus.

Namun dengan menahan keran impor, pemerintah harus melakukan langkah-langkah untuk menumbuhkan industri dalam negeri sehingga aturan tersebut tidak hanya untuk mengurangi penggunaan mata uang asing saja.

"Ada baiknya bukannya gak ada. Dengan demikian bagaimana mendorong disertai dengan mendorong industri dalam negeri tumbuh," kata Rachmat Gobel saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018).

Untuk mendukung industri dalam negeri, pemerintah disarankan untuk memberikan intensif khususnya bagi usaha kecil dan menengah (UKM).

"Gimana caranya mendorong dalam negeri. Kasih mereka insentif atau dukungan apa supaya industribya tumbuh. Ini momentum untuk kita membangun industri kecil kita," papar Rachmat Gobel.

Barang kecantikan seperti kosmetik, sampo dan sabun menjadi jenis komoditas yang tarif Pajak Penghasilan (PPh) impor atau PPh pasal 22 mengalami kenaikan. Kenaikannya dari 2,5 persen menjadi 10 persen.

Produk-produk tersebut sudah dapat diproduksi di dalam negeri sehingga dengan adanya kenaikan tarif dapat menjadi momentum bagi pengusaha kosmetik dan alat kecantikan lebih berjaya di pasar nasional.

"Termasuk dalam kategori itu adalah seluruh barang konsumsi yang sebagian besar telah dapat diproduksi di dalam negeri seperti barang elektronik (dispenser air, pendingin mangan, lampu), keperluan sehari hari seperti sabun, sampo, kosmetik, serta peralatan masak atau dapur," sebut Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Let's block ads! (Why?)