Berkat TPA Tlekung, Warga di Kota Batu Dapat Memanfaatkan Bio Gas Secara Gratis

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Gas metan yang bersumber dari ratusan ton tumpukan sampah di TPA Tlekung telah berhasil dimanfaatkan oleh warga Kota Batu, khususnya Desa Tlekung.

Warga dapat memanfaatkan bio gas itu secara gratis. Namun warga diminta membayar Rp 10 ribu untuk biaya perawatan saja.

Wakidi (57), warga Desa Tlekung, Kota Batu mengatakan, dirinya sudah memanfaatkan keberadaan gas metana untuk kebutuhan sehari-hari sejak tahun 2017.

Dia dan keluarganya mengaku sangat terbantu dengan adanya gas metan ini.

"Gratis memakainya, hanya membayar perbulan untuk biaya perawatan saja di paguyuban. Ya sangat terbantu, apalagi kami sebelumnya memakai gas LPG kalau memasak," ujarnya, ditemui di dapur rumahnya, Rabu (26/9/2018).

• Bus Rombongan Siswa SMK PGRI 1 Karanganyar Terjun ke Jurang Mojosemi, 1 Tewas dan 4 Luka Berat

Selama ia menggunakan gas metan ini, tidak ada masalah. Hanya karena saat ini sudah mulai banyak yang pakai jadi terkadang gas yang keluar sedikit.

"Dulu kan sedikit yang pakai, tetapi sekarang sudah banyak yang pakai jadinya gasnya sedikit," ungkapnya.

Pemanfaatan gas metan ini sudah ada sejak 2015. Awalnya hanya dimanfaatkan oleh 30 KK saja, tetapi saat ini sudah bertambah menjadi 80 KK.

Kabid Persampahan dan Pertamanan Kota batu Mawardi mengatakan, gas metan ini tergantung volume sampah yang ada di TPA Tlekung.

• BREAKING NEWS: Juragan Kue di Pasuruan Tewas di Depan Pintu Kamar Berlumuran Darah dan Penuh Sayatan

"Dalam sehari saja bisa sampah yang datang ke TPA ini sekitar 80 ton lebih. Oleh karena itu kami memanfaatkan tumpukan sampah ini jadi gas metan," ucapnya.

Sejauh ini sudah ada sekitar lima instalasi yang bisa diakses untuk warga. Selain itu, warga juga bisa mengambil langsung gas di TPA Tlekung. Menggunakan ampul plastik atau ban truk bekas.

"Kami menyediakan instalasi khusus kalau ada warga yang mau ambil gas metan ini. Gratis, dan kami tidak akan menjual gas ini. Tetapi untuk bahan edukasi kepada masyarakat," imbuh Mawardi. (Sany Eka Putri)

• Kejar-kejaran Dengan Polhut di Tengah Hutan Bak Film Action, Pencuri Kayu Tak Berkutik Oleh Sungai

Let's block ads! (Why?)