Search

Antisipasi Tekanan Global hingga Tenangkan Rupiah Rp14.800/USD, Ini Jurus Jokowi

JAKARTA - Pemerintah tengah berfokus untuk mengurangi sentimen dari neraca pembayaran guna mewaspadai dampak pergerakan global yang sangat tinggi terhadap perekonomian Indonesia lantaran adanya krisis di Argentina.

"Saat ini fokus pemerintah masih tetap untuk mengurangi sentimen yang berasal dari neraca pembayaran. Belum lama ini yang disebut salah satu sumber setimen dari perekonomian Indonesia adalah kondisi dari transaksi berjalan dan transaksi perdagangan, neraca perdagangan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani usai pertemuan dengan Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/9/2018).

BERITA TERKAIT +

Sri Mulyani memaparkan langkah jangka pendek yang bisa dilakukan saat ini adalah mengendalikan dan mengontrol kebutuhan devisa.

 Nilai Tukar Rupiah atas Dolar Amerika Serikat Sempat Tembus Rp14.545

Kemenkeu berasama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto telah melihat komposisi dari komoditas-komoditas yang selama ini diimpor, namun nilai tambahnya tidak banyak.

Sri Mulyani juga memastikan komoditas tersebut merupakan bahan baku, bukan barang modal. Pasalnya, bahan baku konsumsi levelnya merupakan kebutuhan tersier, yang tidak sering dikonsumsi oleh masyarakat.

"Oleh karena itu, kita akan melihat, dan kita sudah mengidentifikasi sekitar 900 HS code yang kita bersama Menteri Perindustrian melihat mana yang bisa produksi dalam negeri," ujar dia.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah sebenarnya mengharapkan situasi seperti ini bisa dimanfaatkan produksi dalam negeri untuk bisa mensubstitusi impor.

"Kami nanti akan membuat keputusan sesudah Bapak Presiden melakukan koordinasi rapat yang lebih luas," ucap dia.

Pemerintah juga akan melihat kebutuhan yang bisa ditunda dari kebutuhan devisa yang dilakukan BUMN, seperti PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero). Mantan Direktur bank dunia itu memastikan pemerintah juga akan mensuplai dolar yang dilakukan tanpa mengubah sentimen market

"Jadi itu dilakukan memang secara intervensi khusus oleh pemerintah, karena market pada saat ini dianggap terlalu sensitif terhadap setiap pergerakan seberapapun kecilnya," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Menurut dia, semua itu dapat dilakukan jika ada koordinasi antara dirinya, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Bank Indonesia serta OJK.

 Nilai Tukar Rupiah atas Dolar Amerika Serikat Sempat Tembus Rp14.545

Dia bersama dengan OJK dan Bank Indonesia Forum Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) juga akan terus meneliti dan memonitor secara detail tingkah laku dari para pelaku pasar.

Dia akan melihat pelaku pasar mana yang membutuhkan transaksi yang sifatnya legitimate atau membutuhkan untuk keperluan industrinya. Pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang tegas untuk tidak menimbulkan spekulasi atau sentimen.

"Sekali lagi, situasi ini kan masih berlangsung karena situasi krisis di Argentina masih berjalan dan mungkin menimbulkan dampak spillover kepada seluruh negara berkembang. Oleh karena itu kami tetap akan memperkuat pondasi ekonominya, ekspor akan kita tetap dorong," tandasnya.

(dni)

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/09/03/20/1945452/antisipasi-tekanan-global-hingga-tenangkan-rupiah-rp14-800-usd-ini-jurus-jokowi

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Antisipasi Tekanan Global hingga Tenangkan Rupiah Rp14.800/USD, Ini Jurus Jokowi"

Post a Comment

Powered by Blogger.