"Kami melakukan meminta 25 ISP melakukan routing default ke safe search di mesin pencari Google," ujar Rudiantara saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis malam (9/8).
Fitur ini sebenarnya sudah disediakan di laman mesin pencari Google. Tapi, fitur safe search mesti diaktifkan secara manual oleh pengguna jika ingin hasil pencarian Google terbebas dari konten pornografi.
![]() |
Saat ini pengaturan default untuk safe search baru diberlakukan untuk peramban Google Chrome saja. Sebab, Rudi menilai pengguna Chrome memiliki jumlah lebih banyak di Indonesia. Tapi, gambar-gambar porno tersebut masih muncul ketika pengguna melakukan pencarian lewat peramban lain.
"Untuk Google, kita akan bicarakan yang sejenis. Nanti semuanya akan diterapkan safe search tapi untuk sekarang kan orang-orang kebanyakan memakai Google Chrome," jelas Rudi.
Rudiantara menegaskan nantinya pemblokiran ini juga akan dilakukan pada mesin pencari lainnya seperti Opera atau Mozilla Firefox.Rudi menyebut bahwa Kominfo harus mengambil tindakan penyaringan yang tersentralisasi ini karena masih banyak orang Indonesia belum tahu soal pengaturan safe search. Berbeda dengan pengguna di Amerika Serikat yang telah mengaktifkan pengaturan pencarian aman ini secara mandiri.
"Di Indonesia kalau mengandalkan pengaturan manual itu ya tidak bisa. Masyarakat Indonesia tingkat literasi digitalnya jauh di bawah Amerika. Jadi pemerintah mengambil keputusan ini, karena konteks pornografi itu jelas," kata Rudiantara. (eks)
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180810071534-185-321117/saring-pornografi-kominfo-andakan-fitur-googleBagikan Berita Ini
0 Response to "Saring Pornografi, Kominfo Andakan Fitur Google"
Post a Comment