JAKARTA – Aturan domestic market obligasi (DMO) sebesar USD70 per ton untuk nilai kalori 6.322 GAR batal dicabut. Sempat ada wacana aturan DMO yang tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 19/2018 tentang Perubahan Kedua Permen ESDM Nomor 7/2017 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral Logam dan Batubara dicabut.
Namun pada akhirnya, Presiden Jokowi membatalkan rencana pencabutan beleid tersebut. Banyak pertimbangan hingga akhirnya muncul wacana pencabutan DMO. Salah satunya pengusaha Batu Bara mengaku rugi triliunan rupiah akibat kebijakan DMO.
Dimulai dari 15 perusahaan batu bara nasional yang rugi triliunan rupiah akibat kebijakan DMO. Mereka mengakui perusahaan kehilangan pendapatan yang cukup besar. Seperti yang dialami PT Arutmin Indonesia, di mana perusahaan kehilangan pendapatannya USD67,8 juta atau sekitar Rp920 miliar.
“Di tahun 2018 ini penurunan pendapatan kami sekitar USD67,8 juta atau sekitar Rp920 miliar sejak peraturan ini diberlakukan 12 Maret lalu,” ujar Direktur Utama PT Arutmin Indonesia Ido Hutabarat dalam RDPU di Gedung DPR RI, Jakarta.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, alasan pencabutan kebijakan DMO tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri. Selain itu, jika produksi meningkat maka ekspor juga akan meningkat.
"Jadi itu (Ratas dengan Presiden) membicarakan mendorong produksi dan ekspor batu bara. Dalam rangka itu ada yang untuk mendorong ada ya kalau selama ini kan ada DMO ya kan, nah DMO nya (dihapus) untuk itu nanti," ujarnya. Meskipun begitu, Darmin belum bisa menyebutkan apa saja yang akan dihapus. Apakah hanya kebijakan kewajiban pasokan batu bara dalam negerinya saja atau juga bersama dengan harganya juga.
Wacana ini dinilai cukup riskan oleh beberapa pihak. Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) Fahmy Radhi mendesak pemerintah membatalkan pencabutan DMO batu bara. Pasalnya, pencabutan kebijakan DMO batu bara akan semakin membebani keuangan PLN.
Sebelumnya
1 / 2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pro dan Kontra Kebijakan DMO Batu Bara yang Akhirnya Batal Dicabut"
Post a Comment