Penguatan poundsterling diperkirakan cuma sementara

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Poundsterling menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan Selasa (28/8). Semenjak membuka perdagangan, dollar AS memang sudah tertekan.

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 18.19 WIB, Selasa (28/8), poundsterling menguat 0,04% terhadap dollar AS di level 1,2897.

Analis Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto mengatakan, penguatan poundsterling didukung dengan pelemahan dollar AS yang tertekan pidato Ketua The Federal Reserves, Jerome Powell. "Dalam pidatonya, Powell mengatakan kenaikan suku bunga The Fed tahun depan tidak akan seagresif tahun ini," katanya.

Pernyataan ini membuat dollar AS terus melemah sejak Jumat lalu (27/8). Seharusnya, kesepakatan AS dan Meksiko soal perjanjian dagang memberikan sentimen positif terhadap pergerakan dollar AS.

Namun sisi lain AS masih harus menghadapi perang dagang dengan China. Selain itu, AS juga masih akan bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel untuk membicarakan kesepakatan dagang AS-Uni Eropa.

Sedangkan dari Inggris, saat ini isu Brexit masih tetap membayangi pergerakan poundsterling.

Andri mengatakan, poundsterling masih akan sulit bullish karena permasalahan Brexit yang berlarut. Apalagi kalau tidak tercapai kesepakatan Brexit, akan membuat perekonomian Inggris memburuk.

Penguatan poundsterling kali ini karena pasar sedikit melupakan permasalahan Brexit. Namun pasar tetap mencermati data-data ekonomi Inggris.

Secara teknikal, GBP/USD berada di MA 50 100 200 yang mengindikasikan jual. MACD juga mengindikasikan jual di level value -0,004. RSI 14 berada di area netral dan Stochastic memberikan sinyal beli di level value 73.

Andri merekomendasikan beli untuk pairing GBP/USD dengan target di level 1,29600. Support berada di 1,28450-1,28002-1,27728 dan resistance 1,29172-1,29446-1,29894.

Reporter: Michelle Clysia Sabandar
Editor: Komarul Hidayat