Search

Nurkabit dan Cerita Bantuan Sosial ala Jokowi untuk Si Miskin

Jakarta, CNN Indonesia -- Bayang-bayang kegelisahan Nurkabit, warga Jalan Bakti, Kecamatan Gambir, bahwa di masa tuanya ia akan membebani hidup empat anaknya bisa jadi sirna. Setelah ia menjadi salah satu dari sekian puluh juta masyarakat kurang mampu yang menjadi penerima bantuan sosial dari pemerintah.


Nurkabit mengatakan ada tiga bentuk bantuan sosial yang rutin ia terima setiap bulan. Pertama, sebesar Rp600 ribu berbentuk bantuan lanjut usia. Kedua, beras sebanyak 8 kilogram (kg) dan 10 butir telur.


Dan ketiga, bantuan kesehatan berbentuk BPJS Kesehatan. Bantuan tersebut dirasanya cukup untuk menambal penghasilannya sebagai buruh cuci yang per bulannya hanya Rp600 ribu.


Apalagi, uang kontrakan rumah sebesar Rp500 ribu per bulan sudah dibayar keempat anaknya secara bergantian. Nurkabit merasakan betul manfaat bantuan sosial yang ia terima.


Manfaat paling besar ia rasakan saat suaminya harus dirawat di rumah sakit karena terserang penyakit diabetes. Saat itu, Nur bilang tidak ada satu rupiah pun yang ia harus keluarkan untuk membayar biaya perawatan suaminya.

Semua biaya perawatan sudah ditanggung BPJS Kesehatan.


Di sisi lain, dia berharap pemerintah bisa terus memastikan harga pangan tetap stabil dari hari ke hari.


"Sekarang kemahalan," katanya beberapa waktu lalu.


Gayung bersambut, harapan tersebut nampaknya akan menjadi kenyataan. Tahun depan, saat Pilpres berlangsung, memang pemerintah berencana menambah anggaran untuk bantuan sosial.


Penambahan paling jelas sudah bisa dilihat dari bantuan sosial berbentuk PKH. Dalam APBN 2019 mendatang mereka akan menggelontorkan Rp32 triliun untuk melaksanakan program tersebut.


Anggaran tersebut naik Rp15 triliun jika dibandingkan 2018.

Harry Hikmat, Direktur Jenderal Perlindungan Sosial Kementerian Sosial mengatakan anggaran ditambah karena kebijakan tersebut terbukti efektif dalam menekan kemiskinan.

Mentas dari Kemiskinan

Salah satu efektifitas tersebut dirasakan oleh Mariska Patamani, seorang penerima PKH yang kini sudah mentas dari kemiskinan.

Mariska seperti dikutip dari website Kementerian Sosial bercerita sebelum mendapatkan bantuan PKH, ia hidup dalam kemiskinan. Suaminya hanya seorang pengemudi becak motor dengan penghasilan harian yang tak menentu.

Situasi berubah pada 2016 lalu, setelah keluarganya menerima bantuan PKH. Mariska bercerita, bantuan tersebut ia manfaatkan untuk berdagang ikan.


Tak disangka, hanya dalam kurun waktu setahun usaha yang dirintisnya dari bantuan tersebut berkembang pesat.

Awal tahun 2018, ia bahkan sudah bisa membeli rumah dan mobil.

Kehidupannya juga sudah berubah 180 derajat. Merasa bahwa kehidupannya sudah berubah dan ekonominya sudah matang, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepesertaan keluarga penerima PKH.

Harry mengatakan bahwa Mariska adalah contoh kisah sukses bahwa PKH memang benar-benar memberi manfaat besar bagi pengentasan kemiskinan. Oleh karena itulah, agar manfaat besar tersebut bisa terus ditingkatkan melalui peningkatan anggaran PKH, saat ini pemerintah terus mematangkan cara penyaluran program tersebut.


Saat ini, pemerintah tengah membuat simulasi penyaluran bantuan tersebut. Simulasi dilakukan untuk menghitung besaran bantuan yang akan diberikan untuk setiap keluarga penerima manfaat.


Simulasi dibuat karena pada 2019, formula besaran bantuan PKH setiap rumah tangga miskin tidak sama lagi. Bantuan akan diberikan dengan memperhitungkan beban yang ditanggung oleh keluarga penerima manfaat.


Dengan perbedaan perhitungan tersebut nantinya jumlah bantuan yang diterima per keluarga akan berbeda.


Target Besar Pemerintah

Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan pemerintah punya target besar dari kenaikan anggaran pengentasan kemiskinan tersebut.

Paling tidak, melalui anggaran tersebut angka kemiskinan pada 2019 mendatang bisa ditekan ke level sembilan persen.


Idrus tak mempermasalahkan kalau kemudian kebijakan tersebut dianggap untuk menaikkan citra Jokowi yang kebetulan akan berlaga kembali dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

"Ya kalau kemudian program tersebut berhasil, lalu rakyat memilih lagi, itu normal, yang aneh itu kalau berhasil, tapi tidak dipilih lagi," katanya.

Nurkabit bisa jadi tak ikut dalam hingar-bingar menjelang Pilpres 2019. Baginya, bantuan sosial ala pemerintahan Jokowi mungkin saja sudah cukup membantu dirinya bertahan hidup.

(asa)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180814185345-532-322283/nurkabit-dan-cerita-bantuan-sosial-ala-jokowi-untuk-si-miskin

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Nurkabit dan Cerita Bantuan Sosial ala Jokowi untuk Si Miskin"

Post a Comment

Powered by Blogger.