Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) membantah jika telah terjadi serbuan tenaga kerja asing (TKA) asal China yang di kawasan industri tersebut.
Saat ini, tercatat ada 3.121 TKA atau sekitar 10,9 persen dari total pekerja yang bekerja di kawasan ini. Dalam video conference dengan Kantor Staf Presiden (KSP), CEO IMIP Alexander Barus menyatakan, jika tenaga kerja lokal yang bekerja di IMIP masih mendominasi dengan 25.447 orang, sedangkan jumlah TKA-nya hanya 3.121 orang.
"Jumlah tenaga kerja asingnya hanya 10,9 persen. Dan dalam 3-4 tahun mendatang kita targetkan jadi 5 persen. Makanya kita bangun politeknik di sini untuk transfer knowledge. Kita masih butuh 3.000 tenaga kerja lagi," ujar dia di Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Dia menuturkan, sebenarnya para TKA tersebut juga tidak kerasan tinggal di Morowali. Sebab, saat ini di lokasi tersebut relatif tidak ada hiburan dan jauh dari kota besar.
"Karena di sini mereka juga tidak betah. Kalau keluar kami batasi karena masalah security dan bahasa. Di sini juga tidak ada hiburan, karaoke dan mal tidak ada," kata dia.
Sementara terkait dengan gaji dan fasilitas, Alexander menyatakan tidak ada perbedaan antara tenaga kerja lokal dan TKA.
Sebagai contoh, untuk makan, keduanya mendapatkan jatah makan seharga Rp 18 ribu per porsi, hanya jenis menunya saja yang berbeda.
"Prinsip bahwa pekerja di sini treatment-nya sama. Makanan standarnya Rp 18 ribu per porsi. Untuk gaji, semua kita pakai satu table gaji. Cuma TKA ini kan Sabtu-Minggu lembur, kalau pekerja kita tidak. Karena mereka (TKA) keluarga tidak ada, hiburan tidak ada. Makanya (pendapatan) lebih besar. Tapi bedanya tidak sampai 50 persen, cuma 30 persen maksimal," ujar dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3612660/menaker-jumlah-tka-yang-bekerja-di-morowali-masih-idealBagikan Berita Ini
0 Response to "Menaker: Jumlah TKA yang Bekerja di Morowali Masih Ideal"
Post a Comment