Laporan Reporter Kontan, Azis Husaini dan Febrina Ratna Iskana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga kini, PT Pertamina (Persero) masih berupaya mencari dana untuk menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 berkapasitas 1.760 Megawatt (MW).
Di proyek ini, Pertamina setidaknya membutuhkan pinjaman 80% dari nilai investasi US$ 1,8 miliar. Proyek pembangkit itu akan dibangun di Cilamaya, Jawa Barat, dekat dengan wilayah operasi Blok ONWJ.
Untuk memuluskan proyek PLTGU Jawa-1, kabar yang sampai ke KONTAN, Pertamina menggadaikan Blok Offshore North West Java (Blok ONWJ) kepada kreditur.
Blok kelolaan PT Pertamina ONWJ dan BUMD Jabar yang baru saja diperpanjang 20 tahun ke depan ini bakal dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman bank internasional.
Bank internasional meminta jaminan aset kepada konsorsium PLTGU Jawa-1, yakni Pertamina-Marubeni-Sojitz agar utang bisa mengucur ke konsorsium.
Baca: Spin Off Sukses, Adhi Karya Kini Miliki Anak Usaha di Bisnis LRT dan Kereta Commuter Line
Sejatinya, Pertamina baru saja mendapatkan persetujuan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk melepas sebagian saham di blok-blok migas dan proyek kilang migas, terutama RDMP Cilacap dan Balikpapan.
Persetujuan Menteri BUMN disebut-sebut menjadi dasar Pertamina untuk menjaminkan aset demi memperoleh pendanaan untuk sejumlah proyek Pertamina.
Namun Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman langsung membantah informasi tersebut.
Baca: Cerita Jokowi Main Dayung Bareng Cak Imin
Pertamina tak menjaminkan aset Blok ONWJ demi mendapatkan pinjaman untuk proyek PLTGU Jawa I. "Tidak benar," tegas Arief ke KONTAN,Kamis (19/7/2018).
http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/07/23/pertamina-cari-utangan-untuk-garap-proyek-listrikBagikan Berita Ini
0 Response to "Pertamina Cari Utangan untuk Garap Proyek Listrik"
Post a Comment