TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja merespons perihal melemahnya nilai tukar Rupiah.
Mengacu pada data Bloomberg, posisi Rupiah pada Jumat (27/7/2018) berada di posisi Rp 14.485 per dolar AS, melampaui asumsi makro APBN 2018 sebesar Rp 13.400 per dolar AS. Sementara, pelemahan Rupiah sejak awal tahun tercatat sebesar 6,71 persen.
Jahja menilai, terdepresiasinya mata uang garuda disebabkan faktor eksternal, salah satunya kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang mengerek suku bunga acuannya beberapa kali, tentunya hal itu berimbas pada hampir seluruh mata uang dunia.
Jahja memprediksi, The Fed bakal kembali mengerek suku bunga acuannya dua kali pada September dan Desember 2018 dan berlanjut hingga tahun depan. Kondisi tersebut membuat pelaku pasar, menurut dia cenderung mau berinvestasi di negara dengan imbal hasil yang tinggi.
“Seorang investor itu, kalau US interest rate naik, mereka cenderung memindahkan dana di tempat yang bunganya tinggi. Itu naluri investor," kata Jahja saat acara paparan kinerja BCA di Jakarta, Kamis, (26/7/2018).
Jahja menilai, langkah otoritas monter yang menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 100 basis poin pada periode Mei dan Juni dan menahan suku bunga acuan di level 5,25 persen pada Juli adalah langkah yang tepat.
Sebab, jika suku bunga acuan tidak dinaikkan, hal itu akan membuat laju Rupiah cenderung bergerak liar, cadangan devisa pun bakal banyak terkuras untuk menstabilkan mata uang garuda.
“Kalau kemarin suku bunga acuan tidak dinaikkan, Rupiah bisa lari ke mana-mana dan cadangan devisa kita bisa terkuras untuk menahan laju dolar AS. Memang seperti buah simalakama,” kata Jahja.
Menurutnya, jika dilihat ke depan, situasi tersebut tidak akan selesai dalam waktu yang singkat. Karena kondisi tersebut, perbankan, lanjutnya harus mewaspadainya.
"Kalau ini bukan sprint lagi, tapi marathon dan harus jaga ketahanan. Rezim bunga rendah sudah tidak ada lagi apalagi kalau bunga di AS naik kita juga terpacu untuk ikut naik," tandasnya.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/07/27/ini-kata-bos-bca-soal-pelemahan-rupiahBagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Kata Bos BCA Soal Pelemahan Rupiah"
Post a Comment