Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan reksadana terproteksi (RDT) mengalami penurunan per Desember 2019. Dana kelolaan RDT turun 3,49% atau Rp 5,12 triliun dari bulan November.
Berdasarkan rilis Infovesta Utama, dana kelolaan RDT di bulan Desember sebesar Rp 141,62 triliun. Sebagai perbandingan, dana kelola di bulan November mencapai Rp 146,74 triliun. Sebagai catatan data tersebut tidak termasuk penyertaan terbatas.
Penurunan pada Desember terkait dengan langkah konsolidasi menyusul kebijakan Otoritas Jaksa Keuangan (OJK). Sebelumnya, OJK tidak memperbolehkan RDT untuk memiliki portofolio dalam bentuk surat utang jangka menengah, peluncuran RDT jadi berkurang.
Baca Juga: Kinerja reksadana saham jadi yang terburuk di industri reksadana 2019
Walaupun mengalami penurunan dana kelola, RDT diperkirakan masih menarik bagi investor. Gung Panggodo Supriyanto, Corporate Secretary PT Permodalan Nasional Madani (PNM) optimistis minat investor terhadap produk RDT masih tinggi tahun ini.
“Pertumbuhan jumlah produk dan pangsa pasar RDT yang tinggi dalam 5 tahun terakhir kecuali tahun 2019, menandakan tersedianya permintaan yang tinggi dan akan terus bertumbuh,” tuturnya pada Kontan.co.id Selasa (14/1).
Supriyanto memprediksi tren suku bunga rendah masih akan berlangsung pada 2020. Dengan rendahnya suku bunga investor akan condong berinvestasi di RDT dibandingkan reksadana pasar uang (RDPU).
Selain itu menurutnya, keberhasilan Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas perekonomian negara menjadi stimulus bagi investor untuk berinvestasi di RDT.
Sebagai catatan inflasi di Indonesia berhasil terjaga di bawah 3% bahkan pada Bulan Desember Inflasi di Indonesia turun menjadi 2,72%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga stabil di atas 5%.
http://investasi.kontan.co.id/news/tren-reksadana-terproteksi-diprediksi-positif-tahun-ini
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tren reksadana terproteksi diprediksi positif tahun ini"
Post a Comment