Search

Sembako Murah Jokowi Meluncur 2020, Nasib Bulog Bagaimana? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan merilis program kartu sembako murah pada Januari 2020 mendatang. Nantinya, penerima manfaat mendapat tambahan pangan berupa ayam, ikan, dan kacang-kacangan di kartu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Selama ini yang tersedia adalah beras dan telur.

Rencana itu telah diputuskan dalam rapat koordinasi tingkat menteri dalam persiapan program kartu sembako murah 2020 di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta.

Rapat dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy, Mensos Juliari Batubara, dan Kepala KSP Moeldoko.


Di sisi lain, adanya program kartu sembako murah diharapkan bisa meningkatkan perekonomian daerah. Sebabnya, pelaku UMKM setempat bisa menjadi penyedia pangan di program tersebut.

"Kita harapkan pelaku UMKM di bidang yang bergerak di komoditi pangan boleh mensuplai," kata Juliari.

Soal penyediaan pangan, keberadaan Bulog cukup penting. Selama ini Bulog ditunjuk untuk menyalurkan beras di BPNT. Hal itu diperkuat lewat surat edaran (SE) Mensos di mana Bulog sebagai penyedia beras BPNT.

Namun, untuk program kartu sembako murah nanti, nasib Bulog belum pasti. Juliari mengatakan Kemensos tidak punya wewenang untuk menunjuk penyalur di program ini.

Sementara Moeldoko mengatakan adanya SE Mensos tersebut bukan berarti Bulog menjadi satu-satunya penyalur pangan di BPNT.

"Ada seperti begini di Bulog ada sedikit kendala bagaimana mengatur in-out stock. Akhirnya Kemensos memberikan peluang kepada Bulog menjadi salah satu distributor. Tapi bukan berarti itu jadi monopoli," kata Moeldoko.

Adanya SE Mensos memang tidak lantas membuat Bulog menjadi penyalur beras 100%. Pada praktiknya, beras swasta masih ditemukan di sejumlah e-waroeng atau agen penyalur bantuan dalam program BPNT.

Buwas pernah mengungkap keterlibatan oknum di lapangan yang berusaha menjatuhkan kualitas beras Bulog. Beras berkualitas buruk diisi ke karung kemasan bermerek Bulog.

Keadaan ini yang membuat masyarakat enggan membeli beras Bulog. Pada akhirnya, target realisasi Bulog sebesar 700.000 ton di BPNT belum tercapai penuh pada tahun ini.

Mengenai keterlibatan Bulog sebagai penyalur BPNT, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos, Andi Dulung, mengatakan SE Mensos sebenarnya sudah menjadi 'karpet merah' untuk Bulog.

Namun, karena hanya berupa edaran, aturan itu tidak lantas harus dipatuhi penuh sebab urusan penyaluran sudah diatur dalam Perpres 63/2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai.

Pada pasal 10 Perpres tersebut dituliskan bahwa pemilik usaha mikro, kecil, dan koperasi yang ingin berpartisipasi dalam penyaluran Bantuan Sosial dapat mendaftarkan diri ke Bank Penyalur sebagai e-warong.

"Kalau misalnya Perpres 63 [penyalur beras] harus bebas, Menteri boleh nggak ngomong?" kata Andi saat ditanya mengenai efektivitas SE Mensos terhadap penyaluran beras dari Bulog.

Menurutnya, kendala penyaluran di lapangan seharusnya menjadi evaluasi bagi manajemen Bulog.

"Saya yakin in the end, Bulog mestinya bisa menguasai. Karena Buwas, direktur, direksi, diperbaiki kualitas manajemennya. Otomatis kalau itu sudah bagus, dia bisa melayani umum, pasti BPNT nggak ada masalah," katanya.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/news/20191217171355-4-123846/sembako-murah-jokowi-meluncur-2020-nasib-bulog-bagaimana

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sembako Murah Jokowi Meluncur 2020, Nasib Bulog Bagaimana? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.