JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penyaluran subsidi energi mencapai Rp123,6 triliun hingga akhir November 2019. Nilai tersebut turun 5,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp130,4 triliun.
Realisasi penyaluran subsidi energi tersebut juga tercatat mencapai 77,2% dari pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 yang sebesar Rp160 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, penurunan penyaluran subsidi energi tersebut dikarenakan menurunnya harga minyak dan gas (migas).
Baca Juga: Subsidi Mengalir ke Masyarakat Rp92,2 Triliun, Terbesar untuk BBM
Seperti pada harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) yang tercatat sebesar USD61,9 per barel hingga hari ini, lebih rendah dari asumsi yang ditetapkan dalam APBN 2019 sebesar USD63 per barel.
“Belanja non K/L yang subsidi energi di tahun 2019 lebih rendah dibanding 2018, karena harga ICP lebih rendah dan sudah termasuk kurang bayar subsidi BBM dan LPG sebesar Rp15,9 triliun untuk anggaran 2019,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Secara rinci, belanja subsidi energi hingga akhir November terdiri dari subsidi untuk BBM mencapai Rp78,6 triliun atau 78,1% dari pagu. Sedangkan untuk subsidi listrik sebesar Rp45 triliun atau 75,9 persen dari target.
Sementara itu, untuk realisasi subsidi non-energi mencapai tercatat mencapai Rp54,1 triliun, atau tumbuh 3,5% dari periode yang sama tahun lalu. Realisasi ini setara 84,1% dari pagu dalam APBN 2019 yang mencapai Rp64,3 triliun.
Maka secara total, realisasi penyaluran subsidi mencapai Rp177,7 triliun atau turun 2,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp182,7 triliun. Realisasi subsidi ini mencapai 79,2% dari pagu dalam APBN 2019 yang sebesar Rp224,3 triliun.
(kmj)
https://economy.okezone.com/read/2019/12/19/320/2143921/penyaluran-subsidi-energi-turun-5-3-nilainya-rp123-triliunBagikan Berita Ini
0 Response to "Penyaluran Subsidi Energi Turun 5,3%, Nilainya Rp123 Triliun - Okezone Economy"
Post a Comment