Jelang Natal, Emak-emak Keluhkan Harga Sembako - ayobekasi.net

Ilustrasi bahan pokok di pasar tradisional. (Ayobandung.com)

BEKASI TIMUR, AYOBEKASI.NET -- Kenaikan harga sembilan kebutuhan pokok (sembako) dan bahan pangan lainnya dikeluhkan para ibu rumah tangga di Kota Bekasi.

Kenaikan cukup signifikan terjadi pada bawang merah dan cabai merah yang melonjak Rp5.000 sampai Rp7.000. Keterbatasan stok dan tingginya kebutuhan pasar diduga menjadi penyebab peningkatan harga tersebut.

Salah seorang ibu rumah tangga, Eni, mengeluhkan perubahan harga ini karena dinilai memberatkan perekonomian keluarga. Terlebih profesi suami yang hanya bekerja sebagai pengemudi ojek online dengan penghasilan tak menentu.

“Semua pada naik harganya puyeng juga. Kayak beras, minyak, telur, itu kan pokok semua. Belum lagi cabai, bawang,” katanya di Pasar Baru Bekasi, Senin (16/12/2019).

Dia berharap Pemerintah Kota Bekasi bisa mengadakan pasar sembako murah untuk memenuhi kebutuhan warga menengah ke bawah. Walaupun Eni pun memahami bahwa kenaikan harga itu merupakan suatu hal yang lumrah tiap jelang pergantian tahun.

“Kalau ada pasar murah atau sembako murah alhamdulillah bisa ngebantu juga,” ujarnya.

Keluhan serupa diungkapkan Darwati yang cukup kaget dengan kenaikan harga cabai dan bawang merah. Dua bahan ini dinilai sangat penting untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang memang pecinta makanan pedas.

“Kalau cabai bawangnya dikurangin entar enggak pedes, anak-anak protes. Mau enggak mau dah irit-irit dulu. Entar kali abis tahun baru harganya turun lagi,” kata Darwati.

Selain produk sayur dan beras, harga ayam negeri pun ikut terkerek dari biasanya Rp33.000-Rp34.000 per ekor, kini melonjak jadi Rp38.000 per ekor. Begitu juga dengan harga telur yang mencapai Rp26.000–Rp27.000 per kilogram.

Adapun sejumlah barang kebutuhan pokok seperti minyak goreng naik tipis dari Rp12.500 per liter menjadi Rp13.000 per liter. Kemudian cabai merah naik dari Rp30.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram, begitu pula bawang putih dari Rp30.000 per liter menjadi Rp35000 per liter.

Let's block ads! (Why?)