KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,61% ke level 6.117,36 pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (21/11). Analis menilai melemahnya IHSG lantaran adanya kekhawatiran investor terhadap reksadana yang mengalami penurunan cukup dalam.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan sentimen global yakni memanasnya kembali tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China juga memengaruhi pergerakan saham pada Kamis (21/11).
Baca Juga: IHSG turun 0,61% pada akhir perdagangan Kamis (21/11)
Chris memproyeksi, pergerakan IHSG untuk Jumat (22/11) bakal dipengaruhi oleh sentimen global, salah satunya terkait kenaikan harga komoditas. “Dari dalam negeri ada efek BI rate dan Giro Wajib Minimum yang terlihat turun,” ujarnya Kamis (21/11).
Di lain sisi, Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menuturkan, pergerakan IHSG untuk Jumat (22/11) akan dipengaruhi oleh sentimen penetapan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR). Dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang digelar 20-21 November 2019, bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 7 7DRRR sebesar 5%.
Baca Juga: BI tahan suku bunga, rupiah ditutup menguat tipis
Menurut Nafan, meredanya kabar negatif dari tensi antara AS dan Tiongkok juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG. Pada perdagangan Jumat (22/11), Nafan memproyeksi IHSG akan menguat di level 6.086-6.155. Sementara Chris memprediksi IHSG akan menguat di level 6.100-6.140.
Editor: Wahyu Rahmawati
Editor: Wahyu Rahmawati
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Proyeksi IHSG: Efek kebijakan BI akan terasa jelang akhir pekan"
Post a Comment