Penutupan penjualan itu pun juga diiringi dengan potongan harga untuk menghabiskan persediaan unit yang telah diimpor General Motors. General Motors sendiri selaku APM memberikan subsidi atas potongan harga, jadi tidak ditanggung oleh dilernya.
Bengkel Chevrolet Foto: Rizki Pratama/detikOto |
Lebih lanjut, Darto menjelaskan bagaiamana hubungan antara Chevrolet dan dilernya. Meski terikat karena bisnis, hubungan kedua pihak perlu saling pengertian satu sama lain dalam kondisi apapun.
"Kalau kita bilang sih sebenarnya diler sama ATPM kaya hubungan suami istri. Kita ngerti kondisi di sana seperti apa. Kita pun pas lagi masa baik kita terima, masa buruk sama kita jalani," ujar Darto.
Berbicara mengenai keuntungan bisnis pun sebenarnya penutupan penjualan ini tak serta merta mengakhiri perputaran uang General Motors bersama dilernya. Seperti diketahui General Motors menunjuk sejumlah diler untuk terus memberikan layanan purna jual. Bisnis ini pun dinilai masih cukup menguntungkan.
"Di manapun service dan sparepart itu baik di diler maupun General Motors adalah bisnis yang menguntungkan asal dikelola dengan baik. Selama populasi mobil masih ada, itu adalah bisnis yang menguntungkan," pungkasnya.
Simak Video "Chevrolet Pamit dari Indonesia, Bagaimana Nasib Penggunanya?"
[Gambas:Video 20detik]
(rip/lth)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Chevrolet Tak Jualan Lagi, Rugi Diler atau APM? - Detikcom"
Post a Comment