Pada pekan depan, pelaku pasar perlu mencermati beberapa sentimen dari dalam dan luar negeri yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar keuangan Indonesia. Berikut ini peristiwa yang perlu diantisipasi sepanjang pekan depan menurut Tim Riset CNBC Indonesia.
Pertama, pandangan pelaku pasar tetap akan tertuju pada perkembangan friksi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, terutama terkait hasil dari pertemuan level tinggi yang baru saja dilangsungkan pada 10-11 Oktober 2019.
Melansir pemberitaan CNBC International, Washington dan Beijing disebut telah mencapai "kesepakatan fase pertama yang sangat substansial" dan hasil tersebut akan dirilis oleh Gedung Putih dalam tiga minggu ke depan.
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan tersebut mencakup pembahasan terkait kekayaan intelektual dan jasa keuangan, serta pembelian produk pertanian AS sekitar US 40 -50 miliar oleh China.
Selain itu Negeri Paman Sam telah sepakat untuk menangguhkan kenaikan tarif yang sebelumnya akan diberlakukan AS pada Oktober. AS berjanji menunda kenaikan tarif hingga 30%, dari sebelumnya 25% pada US$ 250 miliar barang China yang seharusnya berlaku 15 Oktober ini.
Namun sayangnya, pemerintahan Trump belum memberikan putusan yang sama pada barang-barang yang akan kena tarif tambahan di Desember. Sebelumnya pada 15 Desember nanti, produk seperti ponsel, laptop, mainan dan pakaian asal China akan kena tarif tambahan hingga 15%.
Kemudian sentimen kedua berasal dari anggota dewan pengambil kebijakan Bank Sentral AS (Federal Open Market Committee/FOMC) yang sepanjang pekan depan akan memberikan memberikan pidato. Mulai dari Presiden The Fed Kansas Esther George, Presiden The Fed St. Louis James Bullard, Presiden The Fed Chicago Charles Evans, Dewan Gubernur The Fed Michelle Bowman, dan Presiden The Fed New York John Williams.
Pernyataan dari otoritas moneter ini sangat diperhatikan pasar seiring dengan kian menguatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan (Federal Funds Rate) pada pertemuan akhir Oktober ini. Piranti FedWatch milik CME Group mencatat pertaruhan pemangkasan suku bunga AS sebesar 25 basis-poin kini berada di level 75,4%.
Jika ekspektasi itu terpenuhi, maka kekhawatiran seputar resesi pun agak terobati. Namun sebaliknya jika The Fed mempertahankan suku bunga acuannya, maka sentimen pasar pun kain mendung sehingga lebih rentan mengalami koreksi lanjutan.
(BERLANJUT KE HALAMAN DUA) (dwa/dwa)
https://www.cnbcindonesia.com/market/20191013173117-17-106630/simak-inilah-4-sentimen-penggerak-pasar-pekan-depanBagikan Berita Ini
0 Response to "Simak! Inilah 4 Sentimen Penggerak Pasar Pekan Depan - CNBC Indonesia"
Post a Comment