Hal tersebut dikemukakan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai menerima laporan akhir Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Rabu (9/10/2019).
"Kesenjangan ini bisa kita ukur secara teoritis dalam gini rasio. Tapi juga tentu kita lihat sendiri dalam pandangan mata, Jakarta ini sebenarnya suatu kesenjangan yang paling besar," kata JK.
Foto: JK, Jusuf Kalla (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
|
JK memandang, potret kesenjangan di Ibu Kota terlihat jelas dari kehadiran perumahan elit di beberapa bagian kota. Namun, tidak sulit juga untuk menemukan perumahan kumuh di DKI Jakarta.
"Kalau lihat perumahan paling mewah, ada di Jakarta, tapi rumah yang paling kumuh juga ada di Jakarta," jelasnya
"Berarti terjadi kesenjangan yang besar yang harus diatasi kesenjangan itu dengan memberikan pendapatan yang lebih banyak kepada yang di bawah," kata Wapres.
Sebagai informasi, DKI Jakarta memang termasuk satu dari sembilan daerah dengan tingkat kesenjangan sosial tertinggi di Indonesia. Posisi Jakarta berada di urutan 8 dengan angka 0,390 poin.
Adapun tingkat kesenjangan sosial tertinggi berada di DI Yogyakarta 0,422 poin, Gorontalo 0,417 poin, Jawa Barat 0,405 poin, Papua 0,398 poin, dan Sulawesi Tenggara 0,392 poin, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
(dru)
https://www.cnbcindonesia.com/news/20191009152836-4-105629/pengakuan-jk-jurang-si-kaya-si-miskin-makin-melebar-di-dkiBagikan Berita Ini
0 Response to "Pengakuan JK: Jurang Si Kaya & Si Miskin Makin Melebar di DKI - CNBC Indonesia"
Post a Comment