Search

Hengkangnya PepsiCo tak berefek pada fundamental Indofood CBP, ini rekomendasi analis

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerjasama PepsiCo dengan Grup Indofood dipastikan berakhir. Hal ini dibenarkan oleh pihak manajemen PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) lewat jawaban perusahaan terhadap Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (4/10).

Asal tahu saja kongsi bisnis ini dijalankan ICBP melalui entitas usahanya PT Anugerah Indofood Beverage Makmur (AIBM) yang mendapat lisensi eksklusif pembotolan atau Exclusive Bottling Agreement (EBA) dari PepsiCo Inc.

Lewat kerjasama ini Anugerah Indofood berhak memproduksi, menjual, dan mendistribusikan secara eksklusif produk minuman non-alkohol dengan menggunakan merek-merek milik PepsiCo di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Ini Penjelasan Lengkap Indofood Soal Pepsi yang Hengkang dari Indonesia

Melansir keterangan tertulis Sekretaris Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk  Gideon A. Putro menyatakan berakhirnya kerjasama ini karena perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu lima tahun dan berakhir pada 2019.

“Penyebab berakhirnya kerjasama tersebut selain karena jangka waktu EBA telah berakhir, AIBM dan PepsiCo telah sepakat untuk tidak melanjutkan karena alasan komersial,” jelasnya.

Gideon memastikan tidak ada dampak material terhadap pendapatan perusahaan. Namun, setelah putusnya kerjasama ini, langkah ICBP ke depannya adalah berupaya mengembangkan kegiatan usaha di bidang minuman.

Gideon menyatakan saat ini ICBP memiliki beragam portofolio produk yang meliputi produk teh siap minum, air minum dalam kemasan serta minuman rasa buah yang dipasarkan menggunakan merek Ichi Ocha, Club da Fruitamin.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyatakan putusnya kerjasama itu tidak berimbas pada saham baik ICBP maupun INDF. “Karena mereka pendapatannya paling besar dari divisi mie instan,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (6/10).

Baca Juga: Harga Saham ICBP Tetap Naik Meski Berpisah dengan Pepsi

Jika melansir laporan keuangannya di semester I 2019, produk mie instan berkontribusi sebesar 64% kemudian segmen dairy atau produk dari susu sebesar 18%. Diikuti dengan segmen makanan ringan 6% lalu produk penyedap makanan yang berkontribusi sebesar 5%. Adapun produk minuman 4% dan segmen nutrisi dan makanan 2%.

Di tengah beredarnya isu hengkangnya PepsiCo dari ICBP nyatanya tidak berdampak pada kinerja sahamnya. Pada Jumat (4/10) saham ICBP tetap naik 25 poin atau 0,20% ke level 12.225. Bahkan kalau melihat valuasi sahamnya selama sepekan naik 2,30% adapun dalam periode year to date (ytd) valuasinya tumbuh 16,99%.

Herditya menjelaskan di tengah keadaan pasar yang sedang kontraksi, saham-saham sektor konsumer jadi pilihan investor memasuki saham defensif, termasuk saham ICBP dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Sebab produk perusahannya bersentuhan langsung dengan keseharian.

Adapun untuk jangka panjang, saham di sektor konsumer masih menarik walaupun terpengaruh cukup besar oleh beberapa sentimen seperti inflasi dan industri manufaktur yang tertekan.

Kalau melihat pergerakan sahamnya, Herditya menjelaskan harga sahamnya sudah naik cukup tinggi. Bagi investor yang mau koleksi saham ini baiknya wait and see atau buy on weakness ICBP di level 11.800.

Sebelumnya Direktur Avere Investama Teguh Hidayat memberi saran kepada investor yang punya saham ICBP untuk lakukan profit taking. “Sebab siapapun yang punya saham ICBP posisinya sudah bisa cuan banyak,” jelasnya.

Sebelumnya pada April 2019 saham ICBP masih ada di Rp 9.000 per saham kemudian dalam waktu enam bulan sahamnya mampu tumbuh sampai Rp 12.225 per saham atau tumbuh 35,8%.

Baca Juga: Kontrak eksklusif pembotolan PepsiCo selesai, ini rekomendasi analis untuk saham ICBP

Teguh merekomendasi investor menjual sahamnya dan beralih ke portofolio lain yang lebih prospek dan aman tentunya pilih yang valuasinya sedang dalam tren turun. “Momentum ini bisa membuat investor mendapat cuan dobel,” Imbuhnya.

Teguh menyarankan investor yang mau masuk, sebaiknya tunggu enam bulan ke depan tunggu harga sahamnya sudah mulai murah. 


Reporter: Arfyana Citra Rahayu
Editor: Herlina Kartika

Reporter: Arfyana Citra Rahayu
Editor: Herlina Kartika

Let's block ads! (Why?)

http://investasi.kontan.co.id/news/hengkangnya-pepsico-tak-berefek-pada-fundamental-indofood-begini-rekomendasi-analis

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hengkangnya PepsiCo tak berefek pada fundamental Indofood CBP, ini rekomendasi analis"

Post a Comment

Powered by Blogger.