Search

Asing Kabur Rp 256 M, Rupiah Keok! Apa Kata Sri Mulyani? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan RI periode 2019-2024 Sri Mulyani yang baru dilantik pada Rabu (23/10/2019) angkat bicara mengenai kondisi pasar keuangan domestik yang tertekan di tengah pengumuman menteri kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Berbicara di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Sri Mulyani menyebut koreksi yang terjadi di pasar keuangan domestik tetap dipengaruhi oleh dinamika ketidakpastian ekonomi global. Koreksi tersebut tercermin dari turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan lemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS.

Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)

"Kemarin IMF-World Bank Annual Meeting memberikan forecast atau proyeksi yang tidak terlalu baik. [...] Itu mempengaruhi secara psikologis dari sisi rate investasi," jelas Sri Mulyani.

Menteri Keuangan periode 2014-2019 ini juga tak memungkiri, munculnya sikap pesimistis dari sejumlah lembaga keuangan negara bisa memicu kekhawatiran kalangan investor. Bukan tidak mungkin, Indonesia terkena imbas dari hal itu.


"Kalau banyak proyeksi yang menggambarkan banyak pelemahan, mungkin juga akan pengaruhi confidence," katanya.

Pemerintah pun berkomitmen untuk tetap menjaga kondisi perekonomian melalui upaya mengurangi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).

"Melalui peningkatan kualitas dari proses industrialisasi di Indonesia, policy perdagangan, itu semuanya akan kami dukung dari para menteri dan menko ekonomi," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Sebagai informasi, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG justru mengawali perdagangan hari ini di zona merah.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG melemah 0,02% ke level 6.224,42. Pada pukul 09:30 WIB, indeks saham acuan di Indonesia tersebut telah memperlebar kekalahannya menjadi 0,19% ke level 6.213,53. Pada pukul 10.21 WIB, IHSG melemah 0,36% di level 6.202,84.

Asing bahkan mencatatkan net sell atau jual bersih hingga Rp 121,29 miliar di semua pasar, pasar reguler Rp 61,29 miliar dan pasar nego dan tunai asing net sell Rp 59,78 miliar di sesi pagi.

Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang ditransaksikan di zona merah. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei terkoreksi 0,09%, indeks Shanghai melemah 0,19%, indeks Straits Times turun 0,52%, indeks Straits Times berkurang 0,35%, dan indeks Kospi jatuh 0,27%.

Adapun di pasar forex, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) penutupan pasar spot hari ini (23/10/2019) juga masih tertekan, meski dengan besaran yang lebih terbatas.

Pada Selasa (23/10/2019) pukul 10:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.050, alias melemah 0,09% atau 13 poin dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Namun pada perdagangan sesi II, pukul 14.03 WIB, IHSG mulai hijau, naik 0,06% di level 6.228,64, kendati masih terjadi net sell Rp 256 miliar di semua pasar. Duh.

(tas)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/market/20191023135822-17-109421/asing-kabur-rp-256-m-rupiah-keok-apa-kata-sri-mulyani

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Asing Kabur Rp 256 M, Rupiah Keok! Apa Kata Sri Mulyani? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.