Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan, tarif listrik belum tentu naik meski subsidi listrik telah disepakati turun oleh pemerintah dan DPR dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020.
Jonan mengatakan, pemerintah belum mengambil keputusan mengenai penerapan skema tarif listrik atas penurunan subsidi listrik. Sebab masih menunggu penetapan Undang-Undang APBN 2020.
"Itu yang diputuskan dulu, nanti kita tunggu mana hasilnya yang detail, nanti baru kita publikasikan," kata Jonan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Menurut Jonan, meski subsidi listrik yang disepakati mengalami penurunan dibanding yang diusulkan, bukan berarti akan berdampak pada kenaikan tarif listrik.
Untuk diketahui, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020, awalnya Kementerian ESDM mengusulkan subsidi listrik Rp 62,2 triliun namun dalam rapat Banggar DPR disepakati menjadi Rp 54,8 triliun.
"Walaupun pengurangan subsidi belum tentu menaikkan tarif listrik," tuturnya.
Belum Tentu Naik
Jonan mengungkapkan, kenaikan tarif listrik belum tentu terjadi karena saat ini kondisi harga energi primer pembangkit yaitu batubara, minyak dan gas mengalami penurunan.
"karena harga batu bara rendah, gas juga turun," tandasnya.
Untuk diketahui, Harga Batubara Acuan (HBA) September 2019 sebesar US$ 65,70 per ton,mengalami penurunan sebesar US$ 6,97 per ton dari Agustus 2019 sebesar USD 72,67 per ton.
Sedangkan Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) Agustus 2019 ditetapkan sebesar US$ 57,26 per barel, mengalami penurunan sebesar USD 4,05 per barel dari bulan sebelumnya.
Sosok BJ Habibie bagi Menteri Jonan
Berpulangnya Baharudin Jusuf Habibie atau BJ Habibie ke pangkuan Ilahi membuat banyak pihak berduka. Sosok Presiden ke-3 Indonesia meninggalkan kenangan di sejumlah kalangan termasuk Menteri Kabinet Kerja.
Salah satunya adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Mantan Direktur Utama Kereta Api Indonesia tersebut memiliki kekaguman terhadap Habibie.
Jonan mengaku dalam beberapa kesempatan berdiskusi dengan Habibie, mendapat nasihat untuk membawa bangsa ini menjadi lebih maju mengikuti perkembangan tekonologi.
"Belakangan kadang-kadang ya saya juga dapat ngobrol beliau, banyak nasehat beliau,"kata Jonan, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Jonan mengenal sosok BJ Habibie sejak usia belasan ketika duduk di bangku sekolah menengah, ketika Habibie memimpin Departemen Riset Teknologi. Jonan mengatakan, Habibie memberikan inspirasi banya tentang perkembangan teknologi di Indonesia dan membawa semangat bangsa ini untuk mengangun dunia kedirgantaraan. Habibie juga pihak yang mendorong penciptaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
"Beliau selalu berikan banyak inspirasi tentang perkembangan teknologi,"kenang Jonan.
Menurut Jonan, Habibie merupakan sosok yang semangatnya tidak pernah tidak pernah padam, sampai menjelang wafat pun semangatnya masih tetap sama ketika masih muda. Hal ini pun menjadi pelajaran bagi Jonan untuk tetap semangat bekerja meski usia terus bertambah."Kesan saya beliau orang yang semangatnya tidak pernah padam sampai beliau wafat usia 83 tapi kalau bicara semangatnya masih sama,"ujarnya
Jonan melajutkan, kepergian BJ Habibie membuat Indonesia kehilangan satu tokoh yang mendorong perkembangan teknologi modern.
"Adanya BPPT juga dari beliau. Beliau adalah cikal bakal sosok nasional," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menteri Jonan: Tarif Listrik di 2020 Belum Tentu Naik"
Post a Comment