Search

Ada Aksi Demo & Asing Kabur Rp 6 T, Ini Saham yang Dilego - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada penutupan sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 1,26% ke level 6.128,21 poin.

Kondisi bursa saham acuan Indonesia berbanding terbalik dengan bursa saham utama di kawasan Asia yang kompak berada di zona hijau. Pada pukul 12:44 WIB indeks Shanghai menguat 0,63%, indeks Hang Seng naik 0,37%, indeks Straits Times naik 0,51%, indeks Kospi menguat 0,33% dan indeks Nikkei naik 0,2%.


IHSG diterpa aksi jual pada perdagangan hari ini (24/9/2019) dikarenakan sentimen domestik akibat lautan demo yang menyerbu berbagai wilayah Indonesia. Aksi demo yang berlangsung terkait isu seperti pengesahan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK), Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dan Undang-Undang Pertanahan.

Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan aksi demo yang berlangsung saat ini menjadi sentimen utama pergerakan indeks. Sebab, aksi yang dilakukan ini dinilai mengangkat isu yang sensitif.

"Kita [IHSG] turun sendirian [di Asia]. Jadi menurut saya karena faktor demo yang berpotensi berkepanjangan," kata Suria kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/9/2019).

Kondisi geopolitik dalam negeri yang sarat dengan aksi demo tentu meningkatkan kecemasan pelaku pasar, terutama investor asing.

Pada penutupan sesi I, investor asing tercatat membukukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 528,17 miliar, di mana dalam sebulan terakhir investor asing juga mencatatkan net sell mencapai Rp 6,19 triliun.

Saham-saham yang paling banyak dilego investor asing dalam sebulan terakhir termasuk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI senilai Rp 1,09 triliun, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk/TBIG senilai Rp 629,36 miliar, PT Gudang Garam Tbk/GGRM senilai Rp 602,5 miliar, PT Bank Central Asia Tbk/BBCA senilai Rp 580,61 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI senilai Rp 474,56 miliar.

Tak hanya karena faktor demo yang masih berlangsung, analis PT Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada katalis positif dari perekonomian dalam negeri. Faktor ini menjadi salah satu sentimen yang membuat investor cabut dari dalam negeri.

Sepanjang tiga bulan kedua tahun 2019, BPS mencatat perekonomian hanya tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh melambat dibandingkan capaian kuartal II-2018 kala perekonomian mampu tumbuh sebesar 5,27%.

Pasar Keuangan Indonesia Suram, Sulit Cari Cuan
[Gambas:Video CNBC]

Pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua tahun 2019 juga melambat jika dibandingkan capaian pada kuartal I-2019 yang sebesar 5,07%. Untuk periode semester I-2019, perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,06% YoY.

TIM RISET CNBC NDONESIA (dwa/hps)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/market/20190924130805-17-101784/ada-aksi-demo-asing-kabur-rp-6-t-ini-saham-yang-dilego

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ada Aksi Demo & Asing Kabur Rp 6 T, Ini Saham yang Dilego - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.