Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi mengatakan kondisi negatifnya arus kas perusahaan saat ini lantaran masih ada beberapa proyek yang pembayarannya tertunda.
"Dari sisi keuangan Adhi cashflow-nya memang negatif, karena masih ada pembayaran yang masih tertunda," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (21/8/2019).
"LRT sudah kami biayai kurang lebih Rp 14 triliun dan sampai dengan hari ini kami baru terima Rp 7,1 triliun. Artinya masih cukup besar tagihan yang kami proses. Ini adalah salah satu yang berkontribusi terhadap negatifnya cashflow Adhi," tambahnya.
Perusahaan sendiri sudah mengajukan pembayaran untuk proyek LRT Jabodebek lanjutan sebesar Rp 1,5 triliun. Kemudian hingga akhir tahun akan masuk lagi pembayaran Rp 1,6 triliun.
"Sehingga kita targetkan hingga akhir tahun sudah terima Rp 3,1 triliun," ujarnya.
Untuk menyehatkan arus kas perusahaan, juga akan dilakukan penjualan piutang dari proyek tol Sigli-Aceh yang nilainya mencapai Rp 1 triliun. Total yang akan di-factoring dari piutang itu mencapai 70%.
Hingga semester I-2019, arus kas untuk aktivitas operasi Adhi Karya minus Rp 2,52 triliun. Sementara untuk arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi minus Rp 295,54 miliar.
Simak Video "Blak-blakan Dirut Adhi Karya: LRT Terhambat Dukuh Atas"
[Gambas:Video 20detik]
(das/hns)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Proyek LRT Jabodebek Bikin Kas Adhi Karya 'Berdarah-darah' - detikFinance"
Post a Comment