Akibatnya, AS menyebut China sebagai "manipulator mata uang". Kejadian ini pun memperdalam perselisihan kedua ekonomi terbesar dunia itu, yang sebelumnya mulai menunjukkan tanda-tanda mereda.
Namun ternyata, China diam-diam memiliki senjata ampuh yang bisa mengguncang perekonomian AS dan dunia. Senjata itu adalah 'menjual kepemilikan obligasi Treasury AS'.
Mengutip CNN Business, China bahkan menjadi salah satu pemegang Treasury AS terbesar, sekitar US$ 1,1 triliun. Jika China menjual kepemilikan Treasury-nya, hal ini akan menyebabkan harga obligasi anjlok. Ini akan membuat imbal hasil atau yield (juga suku bunga) menjadi tinggi dan menyebabkan biaya pinjaman AS melonjak.
Imbal hasil Treasury berfungsi sebagai tolok ukur untuk kredit bisnis dan konsumen. Jika melonjak, maka biaya utang perusahaan, hipotek dan kredit mobil akan naik. Ini bisa berimbas pada stuck-nya pertumbuhan ekonomi dan jatuhnya mata uang Dolar AS.
Namun, sayangnya China belum melakukan langkah ini. Kemungkinan efek lain yang tidak diinginkan dan imbasnya pada negara tersebut menjadi penyebab. "(Sehingga) ini mungkin bukan alat paling efektif yang tersedia," kata Brad Setser, anggota senior di Dewan Hubungan Luar Negeri dan mantan ekonom Departemen Keuangan AS.
Lagipula, AS memiliki The Federal Reserve, bank sentral negara yang bisa bertindak untuk menekan kekacauan ekonomi. "Saat (langkah menjual Treasury) itu mulai memiliki dampak negatif besar pada AS, The Fed kemungkinan akan bereaksi," ujarnya lagi.
Foto: Bendera Tiongkok dan AS berkibar di dekat Bund, jelang delegasi perdagangan AS bertemu dengan China di Shanghai, Cina 30 Juli 2019. REUTERS / Aly Song
|
Dalam laporan 2012 kepada Kongres, Departemen Pertahanan mengungkapkan Federal Reserve "sepenuhnya mampu" membeli Treasury AS yang dipompa China ke pasar. Ini bisa dilakukan untuk mengendalikan konsekuensi ekonomi yang akan muncul.
Sementara itu, Michael Hirson, Kepala Praktik China di lembaga konsultasi Eurasia Group menyebut langkah ini membawa risiko besar ke China. Bahkan, tindakan itu tidak sejalan dengan strategi China saat ini.
"Kita jelas dalam siklus eskalasi," kata Hirson. "Tapi saya pikir motivasi utama Beijing saat ini dalam perang dagang adalah untuk dapat menahan tekanan dari Trump. Anda dapat menganggapnya sebagai "mempelajari ketahanan terlebih dahulu',".
Penjualan Treasury AS akan merusak upaya yang sedang dilakukan China untuk menarik investasi asing ke pasar saham dan obligasi. "Jika China menggunakan kepemilikan Treasury sebagai senjata, itu akan mengirimkan pesan yang sangat mengkhawatirkan kepada investor global," jelasnya.
China sebenarnya bisa menyimpan cadangan devisanya bernilai US$ 3,1 triliun ke instrumen lain seperti obligasi Jerman dan Jepang. Namun langkah ini juga akan merugikan China mengingat imbal hasil keduanya yang rendah.
[Gambas:Video CNBC] (sef/sef)
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190808160543-4-90741/diam-diam-china-punya-senjata-ampuh-lawan-as-apa-ituBagikan Berita Ini
0 Response to "News Diam-Diam China Punya Senjata Ampuh Lawan AS, Apa Itu? - CNBC Indonesia"
Post a Comment