KONTAN.CO.ID - Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hari ini menandatangani kerja sama untuk pembangunan kawasan industri Subang. Ketiga BUMN tersebut adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) dan PT Perkebunan Nusantara (Persero) (PTPN).
Presiden Direktur WIKA Tumiyana menyebutkan kerja sama tersebut berpotensi memberi penerimaan alias revenue forecast sebesar Rp 3.000 triliun hingga Rp 3.500 triliun dalam durasi 40 hingga 50 tahun ke depan. Sedangkan nilai investasinya sekitar 65% dari prediksi pendapatan tersebut.
"Kalau properti itu, lebih atau kurang total investasi akumulasinya tidak lebih dari angka 65% dari total Rp 3.500 triliun," jelas Tumiyana di kantornya, Rabu (3/7).
Tumiyana mengatakan, nilai total investasi akumulasi tersebut akan berada di kisaran Rp 2.700 triliun. Maka untuk hitungan per tahun, nilai investasinya sekitar Rp 54 triliun. Mengenai pendanaannya, Tumiyana menjelaskan akan dilakukan secara gradual, bukan spending direct.
"Itu tidak sekaligus diserap semua, karena properti kami bangun pertama, dapet langsung gain, (baru) kami lakukan ke step dua, tiga, empat dan seterusnya," jelas Tumiyana.
Proyek ini akan dibangun di atas lahan sebesar 3.700 hektare (ha) dan 2.300 ha milik PTPN dan 11.300 ha milik RNI. Kerja sama tersebut baru dalam tahap pembentukan joint venture untuk satu pekan ke depan. Ketiga BUMN proyek akan bisa dimulai pada awal semester depan alias awal tahun 2020.
"Kapan dimulai? Pada ujung ataupun awal semester depan. Titik mana yang duluan kami akan susun jadwalnya. Ini masih dalam masa design," imbuh dia.
Editor: Wahyu Rahmawati
Editor: Wahyu Rahmawati
Bagikan Berita Ini
0 Response to "WIKA, PTPN VIII, & RNI bidik pendapatan Rp 3.500 triliun dari kawasan industri Subang"
Post a Comment