TIMESINDONESIA, SRAGEN – Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Pemkab Sragen) merencanakan memasangi rumah keluarga miskin dengan stiker yang memiliki barcode. Dengan stiker besar yang terpampang di depan rumah itu, untuk memastikan bantuan pemerintah tepat sasaran kepada mereka yang berhak.
Pemasangan stiker keluarga miskin itu juga untuk mengikis mentalitas jiwa miskin. Di mana seharusnya sudah tidak layak mendapat bantuan pemerintah tetapi masih saja nyaman menerima bantuan untuk rakyat miskin. Paling cepat, pemasangan stiker itu bakal diterapkan tahun ini, saat APBD Perubahan 2019.
Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno mengatakan, selama ini banyak warga yang benar-benar miskin, tetapi tidak pernah mendapatkan bantuan karena namanya tidak ada dalam daftar keluarga miskin dari pemerintah.
Ironisnya, banyak juga warga yang mampu tetapi masuk dalam daftar keluarga miskin. Hal ini membuat mereka selalu mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Kebijakan ini diambil bukan dalam rangka ikut-ikutan dengan daerah lain yang sudah melakukannya, tapi agar pengentasan kemiskinan semakin fokus dan bantuan-bantuan dari pemerintah benar-benar diterima mereka yang berhak,” ujar Dedy, Jumat (5/7/2019) kemarin.
Wabup yang juga Koordinator Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Sragen itu mengungkapkan, Pemkab Sragen banyak mendapat keluhan dari para ketua RT, tokoh masyarakat dan keluarga miskin itu sendiri.
Ada banyak keluarga miskin yang justru tidak mendapatkan bantuan, sementara mereka yang seharusnya tidak masuk dalam keluarga miskin malah masuk. Sehingga bisa memperoleh bantuan yang seharusnya hanya untuk keluarga miskin.
Salah satu yang paling dikeluhkan adalah masalah bantuan Beras untuk Rakyat Sejahtera (Rastra). Dedy mengakui dia pernah didatangi ketua RT dari wilayah Kecamatan Sragen, yang membawa data keluarga miskin yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Ketua RT itu juga menyampaikan bila ada warganya yang rumah, pekerjaan dan kehidupannya sudah bagus dan layak, malah masih masuk dalam kategori miskin. Sehingga selalu mendapatkan bantuan pemerintah untuk rakyat miskin.
“Ketua RT itu membawa foto-foto bukti warganya dan mengatakan kalau tidak hanya satu dua kasusnya, karena ada empat sampai lima yang seperti itu,” jelas Dedy.
Kejadian-kejadian itu, sambungnya, tidak hanya terjadi di Kecamatan Sragen yang masuk wilayah perkotaan, tetapi juga kecamatan lainnya. Mentalitas jiwa miskin itulah yang harus dikikis. Mereka masih nyaman menerima bantuan meskipun tidak berhak. Untuk itulah, maka pemasangan stiker untuk keluarga miskin akan dilakukan Pemkab Sragen. “Sesungguhnya yang paling susah untuk diperangi adalah mental kemiskinannya. Semangat agar bangkit dari keterpurukan dan kemiskinannya itu yang harus dihidupkan,” tandasnya. (*)
https://www.timesindonesia.co.id/read/219389/20190706/153524/kikis-mentalitas-miskin-pemkab-sragen-pasang-stiker/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kikis Mentalitas Miskin, Pemkab Sragen Pasang Stiker - TIMES Indonesia"
Post a Comment