Tak Bisa Turunkan Harga Sembako, Muncul Wacana Bulog Bubar | Economy - Gatra

Jakarta, Gatra.com – Lembaga pengawasan fasilitas publik, Ombudsman RI (ORI) memandang kerja Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah tidak efektif lagi dalam menurunkan harga sembilan bahan pokok (sembako). Oleh karena itu, mereka menyarankan kepada pemerintah untuk membubarkan Bulog saja dan menjadikannya sebagai perseroan (PT) supaya lebih dapat meningkatkan profit negara.

“Kami rasa Bulog bisa saja ditiadakan, untuk kemudian dijadikan perusahaan berupa PT murni. Tapi, peran stabilator harga juga harus ada,” kata Anggota ORI, Alamsyah Saragih saat ditemui di kantor ORI, Jakarta, Kamis (27/6).

Negara justru ia nilai merugi. Karena selama ini, komoditas-komoditas yang telah dipasok Bulog lebih sering tidak didistribusikan. Sehingga banyak dari stok komoditas tersebut yang menjadi busuk di gudang Bulog.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ORI menyarankan, agar Bulog membuat kebijakan yang lebih inovatif, terutama dalam menyikapi permasalahan yang terjadi. Menurut Alamsyah, permasalahan Bulog pun sebenarnya tak banyak, hanya masalah-masalah yang terus berulang tiap tahunnya. Misalnya saja, turunnya kualitas stok di gudang, karena tidak dapat dijual.

“Ini harus dipikirkan solusinya. Apa stok beras boleh digunakan biar jadi tepung? Jangan sampailah Bulog dianggap memusnahkan barang negara. Sebenarnya, pilihan operasi pasar itu juga tidak tepat. Karena banting harga kalau harga beras sedang tidak tinggi,” tambahnya.

Jika tidak juga ada inovasi pada kebijakan-kebijakan Bulog, prediksi ORI, Bulog tidak akan bisa lagi beroperasi untuk kedepannya. Tidak hanya itu, untuk tetap bertahan, Bulog juga harus melakukan evaluasi dan perbaikan dari setiap aspek kebijakan-kebijakan mereka.

“Bisa bangkrut negara. Karena ada pengadaan terus, tapi tidak ada output. Di gudang saja stoknya. Kalau 2-3 tahun ke depan tidak diubah, Bulog hancur,” pungkas dia.

Reporter: Qanita Azzahra
Editor: Flora L.Y. Barus

Let's block ads! (Why?)