Search

Kuota KPR Subsidi Defisit, Ini Kata Pengembang - Medcom ID

Jakarta: Rencana penambahan kuota KPR bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) belum dapat dipastikan. Padahal, permintaan rumah subsidi di beberapa wilayah sangat tinggi.
 
Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Daniel Djumali mengatakan, saat ini banyak pengembang rumah subsidi di Medan dan Bangka Belitung yang tidak bisa akad atau ditunda akad subsidinya.
 
"Sebab, kuota KPR subsidi habis. Demikian pula hal yang sama terjadi di Pekanbaru, Riau, dan Palembang. Banyak pengembang melapor tidak bisa akad, karena kuota KPR subsidi dengan subsidi bantuan uang muka (SBUM) ter-pending karena kuota habis," ujar Daniel.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Solusi Alternatif
 
REI akan mengumpulkan seluruh asosiasi untuk meramu beberapa alternatif solusi untuk menyehatkan kembali arus dana (cash flow) pengembang akibat keterbatasan kuota KPR Subsidi.
 
Bila penambahan kuota KPR subsidi tidak bisa direalisasikan tahun ini sedangkan kredit konstruksi mereka terus berjalan, maka besar kemungkinan pengembang kolaps dan menimbulkan kredit macet (NPL) di perbankan.
 
REI pun mengusulkan sejumlah alternatif untuk menggunakan anggaran di luar uang negara. Selain itu kemungkinan lainnya, tenor KPR pun bisa diperpendek seiring kenaikan pendapatan dari end user.
 
"End user yang mendapat fasilitas KPR bersubsidi, tingkat gajinya akan jauh lebih tinggi, berbeda dalam 5-10 tahun. Tenor bisa jadi 10 tahun atau diperpendek. Tujuannya, supaya bisa dibagi dengan end user lainnya," kata Totok.
 
Menurut Totok, yang pasti kendala dalam program KPR bersubsidi ini ialah ketersediaan pendanaan dari pemerintah.
 

(KIE)

Let's block ads! (Why?)

https://www.medcom.id/properti/news-properti/zNAVxW6b-kuota-kpr-subsidi-defisit-ini-kata-pengembang

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kuota KPR Subsidi Defisit, Ini Kata Pengembang - Medcom ID"

Post a Comment

Powered by Blogger.