Pasca Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah harga kebutuhan pokok masyarakat dan sembako di Pasar Baru Bekasi, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jumat (14/6/2019) nampak masih belum stabil.
Pantauan Wartakota, sejumlah komoditas bahan makanan pokok masyarakat masih mengalami kelonjakan harga seperti bawang yang semula Rp 20.000 per kilogram naik menjadi Rp 30.000 per kilogram.
Cabai merah keriting dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 30.000 per kilogram, kemudian telur ayam dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 30.000 per kilogram.
Harga ayam potong juga mengalami kenaikan, dari Rp 30.000 per kilogram ke Rp 40.000 per kilogram, adapun daging sapi masih relatif stabil berharga Rp 90.000 per kilogram.
Bahkan, harga jengkol naik nyaris hampir dua kali lipat dari sebelumnya seharga Rp 40.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 80.000 per kilogram.
Menurut Kepala Bidang Pasar dalam Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi, Romi bahwa kelonjakan harga sembako itu memang terjadi setiap tahunnya pasca Lebaran.
“Iya kelonjakan harga setiap tahun pasti akan seperti itu pasca lebaran ,” jelas Romi kepada Wartakota saat dihubungi via seluler, Jumat (14/6/2019).
Lebih lanjut, kata dia, kelonjakan harga sembako ini biasanya terjadi karena pengdistribusian yang macet ke daerah masing-masing daerah.
“Takutnya ini belum saya monitor lagi itu biasanya pengdistiribusian nya, karena kan stok kebutuhan pokok itu gak akan habis,” tegasnya.
“Nah tapi kalau jengkol kan bukan termasuk sembako ya, jadi kalau jengkol itu kan musiman tapi kalau daging dan lainnya itu kan kebutuhan,” lanjut Romi.
https://wartakota.tribunnews.com/2019/06/14/harga-sembako-belum-stabil-disdagperin-kota-bekasi-siap-turun-tanganBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Sembako Belum Stabil, Disdagperin Kota Bekasi Siap Turun Tangan - Warta Kota"
Post a Comment