TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kenaikan harga rumah subsidi resmi ditetapkan pemerintah beberapa waktu lalu.
Mulai Juli 2019 mendatang, harga rumah subsidi dibanderol Rp 146 juta per unit atau naik 7 persen dari tahun lalu yang masih dipatok Rp 136 juta.
Hal ini menjadi angin segar bagi Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pengembang Indonesia (PI) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Demikian diungkapkapkan Ketua DPD Pengembang Indonesia Sulsel, Yasser Latief saat dikonfirmasi Tribun Timur, Rabu (12/6/2019).
"Pertama, harga baru itu angin segar bagi teman-teman pengembang karena harga material sudah lebih dulu naik sebelumnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Yasser mengatakan saat belum ada keputusan resmi dari pemerintah, semester satu 2019 penjualan rumah subsidi melambat.
"Akibatnya banyak rumah yang belum terjual. Tetapi itu bukan kesengajaan developer untuk menahan penjualan tapi karena quota KPR di bank agak terbatas," katanya.
Maka dari itu, Yasser berharap harga baru ini juga diikuti dengan kebijakan perbankan agar menambah kuota KPR-nya.
PI Susel sendiri di 2019 ini menargetkan pembangunan rumah subsidi 15 ribu unit. Realisasi semester satu masig 5.700 unit.
"Tapi stok saat ini masih banyak kok. Makanya kami minta supaya kuota dilonggarkan agar kami bisa memacu penjualan," tuturnya.
Diketahui, 15 ribu unit tersebut akan dibangun di lokasi seluas 350 hektar di seluruh daerah di Sulsel antara lain di kawasan Mamminasata, Ajatappareng, Bosowa, Luwu Raya, serta Bulukumba dan sekitarnya. (uma)
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit
https://makassar.tribunnews.com/2019/06/12/harga-rumah-subsidi-naik-pi-sulsel-angin-segar-bagi-pengembangBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Rumah Subsidi Naik, PI Sulsel: Angin Segar Bagi Pengembang - Tribun Timur"
Post a Comment