Search

Penjelasan Manajemen Rabobank soal Penutupan Bank di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bank Rabobank International Indonesia memutuskan berhenti operasi di Indonesia secara bertahap dan direncanakan hingga akhir Juni 2020.

Manajemen Rabobank Indonesia menyatakan, keputusan grup Rabobank menutup operasional di Indonesia sejalan dengan strategi global yang terarah pada visi banking for food dengan Rabobank secara global akan berkonsentrasi pada rantai-pasok food and agriculture (F&A).

"Karenanya, struktur bisnis di luar Belanda akan diutamakan pada wholesale banking dan tidak lagi pada ritel," tulis manajemen perseroan dalam keterangan tertulis, Senin (6/5/2019).

Hal ini telah mengakibatkan ditutup dan dijualnya bisnis Rabobank di beberapa negara lain antara lain Polandia, Irlandia dan Amerika Utara.

"Dalam konteks ini, penutupan Rabobank Internasional Indonesia merupakan keputusan strategis Rabobank group dan tidak berkaitan dengan kondisi ekonomi Indonesia yang baik, maupun kinerja industri perbankannya yang positif," tulis manajemen PT Bank Rabobank International Indonesia.

Rabobank International Indonesia pun tengah aktif bekerja bersama dengan regulator terkait dengan rencana ini.

"Kami telah mulai menjalankan langkah-langkah yang diperlukan, dan akan terus melakukannya berdasarkan arahan, dan supervise dari otoritas. Penutupan Rabobank International Indonesia itu sendiri pada saatnya akan tergantung pada persetujuan otoritas, dan akan dilaksanakan dengan sepenuhnya memperhatikan kepentingan para nasabah dan karyawan," tulis manajemen Rabobank.

Rabobank pun berkomitmen memastikan proses transisi ini berjalan baik dan lancar dengan memberikan dukungan penuh bagi seluruh pihak terkait selama proses ini berjalan. Ini senantiasa patuh pada peraturan berlaku.

Rabobank mengharapkan para nasabah tetap tenang karena Rabobank akan memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada nasabah deposan/penabung, pihak ketiga dan karyawan. Direktur Utama PT Bank Rabobank International Indonesia, Jos Luhukay menuturkan, ada sekitar 12.000 nasabah Rabobank Indonesia.

"Bank sudah menyiapkan dana untuk memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut dengan dukungan grup Rabobank," tulis Rabobank.

Adapun para nasabah debitur akan dibantu dalam memindahkan pinjamannya kepada bank-bank mitra Rabobank International Indonesia.

"Bank mitra akan diumumkan pertengahan Mei 2019. Lumayan jumlahnya," ujar Jos saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Senin pekan ini.

Selain itu, para karyawan juga telah diberi tahu mengenai pengaturan dan penjadwalan akhir kerja.

Rabobank group tetap berkomitmen kepada sektor F&A di Indonesia dengan melanjutkan kerja sama dengan para nasabah wholesale.

"Rencana yang ada saat ini adalah untuk tetap hadir melalui keberadaan Rabobank Foundation, untuk terus menjajaki peluang untuk Rabo Development, serta terus mengembangkan peluang di bidang F&A lainnya seperti agri3fund, sebuah kemitraan antara United Nations Environment dan Rabobank yang baru saja diresmikan," tulis manajemen.

Pengumuman jadwal penutupan kantor cabang dan kantor cabang pembantu Rabobank International Indonesia tersedia di tiap cabang.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3958599/penjelasan-manajemen-rabobank-soal-penutupan-bank-di-indonesia

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penjelasan Manajemen Rabobank soal Penutupan Bank di Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.