Search

Meraup berkah bagi emiten hotel di momen Lebaran

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen Lebaran dan Ramadan membawa berkah bagi emiten hotel. Pasalnya, kedua momentum ini bisa mengangkat kinerja perusahaan.

Jika melihat dari kinerja perusahaan di kuartal I-2019 ini emiten hotel seperti PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), PT Hotel Sahid Jaya Tbk (SHID), dan PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) tidak terlalu menggembirakan. Seperti BUVA misalnya di kuartal I-2019 mencatat penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 121,59 miliar naik dari tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp 61,47 miliar.  

Meski naik, perusahaan masih membukukan kerugian sebesar Rp 32,26 miliar. Jumlah tersebut lebih besar kuartal I-2018 yang senilai Rp 30,49 miliar. Hal yang sama juga terlihat dari kinerja SHID di tiga bulan pertama tahun ini  yang penjualan dan pendapatan usahanya tercatat Rp 33,92 miliar atau turun secara yoy dari Rp 37,56 miliar. 

Sementara dari laba, perusahaan juga masih merugi Rp 3,97 miliar di kuartal I-2019. Kemudian CLAY, kinerjanya juga turun di kuartal I-2019 menjadi Rp 37,65 miliar dari periode yang sama di tahu lalu sebesar Rp 40,4 miliar. Tapi kerugian CLAY ini menurun menjadi Rp 8,06 miliar dari tahun lalu Rp 11,54 miliar. 

Dari kinerja tersebut, terlihat SHID dan CLAY kompak mengalami penurunan pendapatan, meski berhasil menekan beban pokok pendapatan. Bagi SHID penurunan kompak terjadi di berbagai divisi mulai dari kamar, makanan dan minuman, rangan toko (sewa), sewa dan service apartemen, dan lain-lain.

Tapi penurunan yang paling dalam terjadi di divisi sewa dan service apartemen yang hanya mencatatkan Rp 227,51 juta di kuartal I-2019 , padahal di kuartal I-2018 sebesar Rp 1,35 miliar. Begitu juga dengan CLAY yang turunnya juga di divisi sewa kamar menjadi Rp 25,58 miliar di kuartal I-2018 dari Tp 26,29 miliar, dan makanan dan minuman Rp 11,25 miliar.  

Meski di tiga bulan pertama ini kinerjanya tidak terlalu memuaskan, Direktur Keuangan PT Hotel Sahid Jaya Tbk Lenny Trianjayani mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya, SHID yang merupakan hotel bisnis cenderung trennya menurun.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, SHID adalah hotel bisnis jadi untuk bulan Ramadan dan Lebaran tren nya menurun hingga 30% dari kondisi normal," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (27/5).

Tapi, menurut siklus tersebut setelah Lebaran trennya kembali normal dan biasanya di semester II, kondisinya akan lebih baik dari semester sebelumnya. Secara pertumbuhan akhir tahun ini perusahaan berharap bisa meraup 22%.

Hal tersebut sejalan ada tiga hotel yang akan dikelola perusahaan di dalam dan luar negeri, Serpong, Bandung, dan Uzbekiztan. 

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, momen tersebut bisa menjadi sentimen positif bagi emiten hotel seperti BUVA, SHID, dan CLAY. Sebab, biasanya okupansi hotel perusahaan bisa mencapai 100%. 

"Puncaknya bisa sekitar H-2 dan H+3 Lebaram okupansinya naik mencapai 100%, ini biasanya menyebabkan kenaikan pendapatan," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/5).

Meski okupansi meningkat, tapi kenaikan yang dialami juga diprediksi tidak terlalu signifikan. Sebab, masih ada tantangan yang dialami perusahaan yang justru lebih berat. Misalnya, kenaikan tiker pesawat yang masih membebani perusahaan. 

"Kenaikan itu menyebabkan turunnya 17% penerbangan, ini tak bisa dipungkiri akan mempengaruhi pemasukan para emiten," tambah dia. 

Belum lagi, perkembangan teknologi membuat pelancong lebih suka tinggal di rumah seperti airbnb. 

"Saat ini preferensi pengunjung turis ataupun domistik lebih kesana, harganya lebih murah," kata Hans. 


Reporter: Sinar Putri S.Utami
Editor: Herlina Kartika
Reporter: Sinar Putri S.Utami
Editor: Herlina Kartika
Video Pilihan

Let's block ads! (Why?)

http://investasi.kontan.co.id/news/meraup-berkah-bagi-emiten-hotel-di-momen-lebaran

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Meraup berkah bagi emiten hotel di momen Lebaran"

Post a Comment

Powered by Blogger.