KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada awal tahun ini sudah tidak lagi merugi. GIAA dalam laporan keuangannya mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas dalam kinerja kuartal-I lalu mencapai US$ 20,480 juta, sementara pada periode sama tahun lalu rugi US$ 64,572 juta.
Bahkan pencapaian laba tersebut terbaik sejak kuartal I-2016. Analis Mirae Sekuritas, Lee Young Jun mengatakan, membaiknya kinerja GIAA disebabkan oleh hasil kargo dan penumpang masing-masing meningkat 41,0% year on year (yoy) dan 20,4% yoy.
Apalagi, pemerintah mengumumkan peraturan penetapan harga baru lewat Peraturan Menteri Perhubungan No. 20/2019 untuk industri penerbangan. Pemerintah merevisi kenaikan harga tiket pesawat dari 30% menjadi 35% dari batas harga.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kabarnya akan mengkonsolidasikan perusahaan-perusahaan penerbangan. Lee menilai rencana ini merupakan sinyal positif, sebab GIAA bisa menjadi prioritas di antara perusahaan sejenis.
Ia menambahkan, probabilitas dukungan pemerintah yang lebih tinggi sehingga memungkinkan GIAA untuk membagikan dividen.
Lee dalam risetnya 22 April 2019 meramal sampai dengan akhir tahun ini GIAA dapat mencetak pendapatan sebesar US$ 4,93 miliar. Naik 12,7% di bandingkan pendapatan akhir tahun lalu sebanyak US$ 4,37 miliar.
Lee optimistis GIAA dapat meningkatkan kinerja keuangan dan operasional. Untuk itu Lee merekomendasikan beli saham GIAA dengan target harga Rp 690 per saham sampai dengan akhir tahun.
Editor: Herlina Kartika
Editor: Herlina Kartika
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sekarang untung, kinerja Garuda Indonesia (GIAA) bakal ciamik tahun ini"
Post a Comment