Search

Rusdi Kirana Sebut Boeing Perlakukan Lion Air Seperti Celengan

Boeing mengumumkan akan mengurangi produksi bulanan pesawat 737 MAX. Keputusan ini diambil agar perusahaan dapat fokus pada sertifikasi software pesawat mereka. Langkah ini juga tak terlepas dari fakta bahwa berbagai negara sedang mencekal pesawat itu.

Boeing mengakui keputusan ini terkait insiden jatuhnya pesawat Boeing di Indonesia dan Etiopia. Boeing berkata ada malfungsi pada sistem manuver pesawat (Maneuvering Characteristics Augmentation System, MCAS), dan mereka sedang berusaha memperbarui sistem tersebut. 

Selain itu, Boeing sedang menyempurnakan kursus pelatihan terbaru mereka untuk para pilot. Sebelumnya, sejumlah pilot mengeluhkan kurangnya edukasi seputar pesawat Boeing 737 MAX.

"Kami telah memutuskan untuk secara sementara mengalihkan tingkat produksi 52 pesawat per bulan menjadi 42 per bulan dimulai pada pertengahan April," ujar CEO Boeing Dennis Muilenburg dalam pernyataan resminya seperti dikutip situs resmi perusahaan. Angka pengurangan tersebut kurang lebih sekitar 20 persen.

Dia menyebut Boeing juga berkoordinasi secara langsung dengan konsumen agar perubahan produksi ini tidak memberi disrupsi besar dalam hal operasional dan keuangan.

Dennis juga meminta agar dewan direksi Boeing untuk membuat sebuah komite yang bertugas meninjau kebijakan perusahaan dan proses pembuatan pesawat. Selain itu, komite juga memastikan level keselamatan tertinggi pada 737 MAX dan memberikan rekomendasi kebijakan.

"Keselamatan adalah tanggung jawab kami, dan kami mengembangnnya. Ketika MAX kembali ke langit, kami berjanji pada pelanggan maskapai kami dan penumpang mereka dan kru bahwa pesawat memiliki keselamatan selayaknya yang dimiliki pesawat terbang," ujar CEO Boeing.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3943125/rusdi-kirana-sebut-boeing-perlakukan-lion-air-seperti-celengan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rusdi Kirana Sebut Boeing Perlakukan Lion Air Seperti Celengan"

Post a Comment

Powered by Blogger.