Hal itu diungkapkannya setelah melakukan rapat koordinasi bersama Kementerian Perhubungan dan Luhut di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Rabu (13/3/2019).
"Pak Luhut sarankan grounded dulu sampai modifikasi selesai. Kalau sekarang grounded belum ada yang berubah, grounded dicabut, malah lucu," ungkap Nurcahyo kepada awak media.
Dia menjelaskan bahwa pihak Boeing sendiri akan melakukan modifikasi pada pesawat jenis 737 MAX 8. Salah satunya adalah perubahan software alias sistem program penerbangan.
"Yang akan dilakukan katanya ada training untuk pilot. Perubahan manual, dan perubahan software," ungkap Nurcahyo.
Selain itu, Nurcahyo pun menjelaskan bahwa KNKT pun akan ikut serta dalam investigasi jatuhnya Boeing 737 MAX 8 di Ethiopia. Pihaknya telah mengirimkan surat ke otoritas Ethiopia dan sedang menunggu jawaban.
"Sudah (kirim surat), kita menawarkan ke Ethiopia, belum dijawab dari sana. Kalau diminta kami bersedia membantu, kalau tidak mau dibantu masa tiba-tiba datang," ungkap Nurcahyo.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti menjelaskan pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut ke otoritas terkait di Ethiopia. Kemenhub masih menunggu jawaban dari Ethiopia.
"Kami sudah koordinasi dengan KNKT, kami akan kirim investigator dari KNKT dan Kemenhub ke Addis Ababa, mendukung investigasi kecelakaan tersebut. Kami masih tunggu pemerintah Ethiopia," katanya dalam konferensi pers di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. (ara/ara)
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4466217/sampai-kapan-boeing-737-max-8-di-ri-dikandangkanBagikan Berita Ini
0 Response to "Sampai Kapan Boeing 737 MAX 8 di RI Dikandangkan? - detikFinance"
Post a Comment