:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/847742/original/010692600_1428631985-Pohon-karet-201504010-Johan.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Petani karet di Sumatera Selatan menyambut baik pembentukan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) serta bantuan yang diberikan pemerintah.
Sejumlah bantuan tersebut di antaranya pupuk, asam semut untuk membekukan bahan olahan karet (bokar).
Ketua UPPB Desa Duren Daun, Sumatera Selatan, Fauzul Azim mengatakan, berkat ada UPPB dan bantuan yang diberikan pemerintah, kini petani di desanya sudah menikmati harga jual karet yang cukup baik.
"Bagus sekali. Apalagi di Banyuasin sebagian petani sudah tergabung dalam UPPB. Dan yang pertama dibina di desa Duren Daun. Manfaatnya sekarang harga karet cukup baik, jauh bedanya," ujar dia di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Melalui UPPB, lanjut dia, para petani dibina untuk membuat bahan olahan karet menjadi lebih bersih. Hal ini meningkatkan kualitas karet kemudian mendongkrak harga karet petani anggota UPPB.
"Pembekunya kita diarahkan memakai asam semut. Kalau dulu kan cuka biasa, cuka obor. Pakai asam semut karet lebih elastis. Cuka obor kaku, getas, gampang pecah-pecah kalau karet ban. Setelah menggunakan asam semut, petani bisa menjual karet hingga seharga Rp 9.200 per kg," kata dia.
Sumatera Selatan memang memiliki luas areal perkebunan karet terbesar di Tanah Air. Di provinsi tersebut, dari 3,8 juta ha lahan perkebunan, 1,3 juta ha di antaranya merupakan kebun karet.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3927614/petani-semringah-harga-jual-karet-kembali-membaikBagikan Berita Ini
0 Response to "Petani Semringah Harga Jual Karet Kembali Membaik"
Post a Comment