Liputan6.com, Jakarta - Enhance Oil Recovery (EOR) merupakan salah satu cara meningkatkan produksi minyak dari sumur tua. Namun sayangnya, untuk menjalankan proses tersebut tidak mudah sebab industri kimia penghasil surfaktan polimer yang akan digunakan dalam EOR belum ada di Indonesia.
PT Pertamina EP pun sedang mencari alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya dengan mencari pengganti unsur surfaktan polimer dengan minyak kelapa sawit.
Vice Presiden EOR Pertamina EP Andi W Bachtiar mengatakan,metode EOR untuk meningkatkan produksi minyak dari sumur tua dilakukan dengan menyuntikan surfaktan polimer ke sumur minyak. Namun saat ini, bahan kimia tersebut masih sulit didapatkan di dalam negeri sehingga harus impor dan harganya mahal.
"Kenapa gunakan surfaktan polimer, jauh lebih besar daripada air. Tapi cari surfaktan polimer ini susah," kata Andi, di Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Menurut Andi, Pertamina EP sedang melakukan uji coba untuk mencari pengganti bahan baku sulfaktan polimer, salah satu alternatifnya adalah minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO). Namun, untuk membangun industri dan menerapkannya memerlukan waktu 10 tahun.
"Alternatif pengganti chemical impor, dengan CPO. Dalam waktu 10 taun ke depan bisa scale up ke level industri bahan dasar surfaktan," tuturnya.
Andi melanjutkan, dengan menggunakan minyak sawit maka bahan kimia untuk EOR tidak perlu lagi diimpor, sebab ketersediaan di dalam negeri cukup. Selain itu, juga bisa menjadi solusi jika minyak sawit Indonesia dilarang untuk ekspor.
"CPO nggak bisa ekspor, bisa jadi surfaktan," tuturnya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3915114/pertamina-ep-gunakan-cpo-buat-dongkrak-produksi-minyak-sumur-tuaBagikan Berita Ini
0 Response to "Pertamina EP Gunakan CPO Buat Dongkrak Produksi Minyak Sumur Tua"
Post a Comment