JawaPos.com - Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta akan segera beroperasi dalam waktu dekat. Namun, hingga kini tarifnya belum ditentukan oleh Pemprov DKI Jakarta walaupun telah menampung berbagai usulan.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta harus membuat tarif yang terjangkau agar warga tidak terbebani untuk beralih ke angkutan umum massal. Sebab, ini adalah awal merubah pola perilaku warga.
Ida melihat usulan Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu untuk tarif masih tergolong mahal untuk warga. Ia mengusulkan lebih baik mengakali dengan mengalihkan subsidi OK-OTRIP ke LRT dan MRT agar anggaran dapat efektif.
"Nggak mungkin juga RP 3.500 ya, kalau waktu itu usulannya Rp 8 ribu- 10 ribu per 10 km itu menurut saya mahal. Jadi mending kemarin itu APBD OK Otrip 2018 itu kan gede banget tuh subsidinya dipakai saja untuk LRT dan MRT," jelasnya saat dihubungi JawaPos.com, Sabtu (2/3).
Menurutnya program OK Otrip yang saat ini dikenal dengan Jak Lingko kurang efektif. Buktinya angka kemacetan masih tinggi bahkan kendaraan pribadi masih menumpuk di jalan. Namun, Ida meminta agar subsidi yang diberikan bisa tepat sasaran.
"Harapannya subsidi diberikan kepada penumpang yang memang ber-KTP DKI untuk menaiki LRT dan MRT. Jadi subsidi nggak pergi ke warga lain tapi memang itu untuk ber-KTP DKI," tegasnya.
Sebelumnya, Dirut PT MRT Jakarta William Sabandar menyatakan, telah mengusulkan tarif sebesar Rp 8.500 untuk setiap perjalanan 10 kilometer. Ia menilai angka tersebut pas dengan fasilitas yang diberikan.
"Usulan dari kami itu Rp 8.500 per 10 km. Rata-rata Rp 8500 by distance kalau lebih pendek lebih murah. Kalau lebih panjang lebih mahal," jelas William.
Editor : Erna Martiyanti
Reporter : Reyn Gloria
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Legislatif Usul Subsidi Jak Lingko Dialihkan untuk LRT dan MRT - Jawa Pos"
Post a Comment