Sebuah pesawat milik Ethiopian Airlines yang sedang terbang menuju Nairobi jatuh pada Minggu 10 Maret 2019 pagi. Akibat insiden ini, sebanyak 157 penumpang dan kru kabin tewas, di mana satu warga negara Indonesia (WNI) juga menjadi korban.
Kecelakaan pesawat ini mengingatkan akan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Pakis, Karawang pada 29 Oktober 2018 lalu. Sebab, pesawat yang digunakan Ethiopian Airlines sama dengan Lion Air, yakni Boeing 737 MAX 8.
Berdasarkan laman resmi Boeing, terdapat dua maskapai penerbangan di Indonesia yang mengoperasikan pesawat jenis Boeing 737 MAX 8, adalah PT Garuda Indonesia sebanyak 1 unit dan PT Lion Air sebanyak 10 unit.
Namun menengok data inisial pemesanan Lion Air pada 14 Febuari 2012 lalu, maskapai tersebut telah memesan 201 pesawat Boeing 737 MAX 8.
Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, ada baiknya maskapai mempertimbangkan kembali untuk pemesanan jenis Boeing 737 MAX 8 ini. Sebab, kejadian kecelakaan ini bukanlah kali pertamanya. Melainkan sudah yang kedua kalinya.
"Lion Air sedang mempertimbangkan kembali pesanannya. Mungkin saja dibatalkan," kata Alvin saat dihubungi merdeka.com, Selasa (12/3/2019).
Apalagi kecelakaan ini pun mengingatkan akan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Pakis, Karawang pada 29 Oktober 2018 lalu. Sebab, pesawat yang digunakan Ethiopian Airlines sama dengan Lion Air, yakni Boeing 737 MAX 8.
"Tapi yang jelas Lion Air sejak kecelakaan 29 oktober lalu sementara tidak menerima pesawat baru jenis MAX 8 ini," imbuhnya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3915021/kemenhub-periksa-ulang-kelayakan-terbang-boeing-737-max-8Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemenhub Periksa Ulang Kelayakan Terbang Boeing 737 Max 8"
Post a Comment