Search

Indonesia Tetap Waspadai Efek Perang Dagang AS-China

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku lega dengan keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) yang menahan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR). Hal ini menandakan tekanan terhadap ekonomi Indonesia tidak lagi besar.

Meski demikian, Menko Darmin mengaku, pemerintah masih terus mewaspadai efek perang dagang antara AS-China yang belum juga mereda.Awalnya kedua negara itu sepakat akan berdamai pada awal Maret 2019, namun hingga kini belum juga menunjukkan perkembangan.

"Tadinya rencana awal Maret (penyelesaian perang dagang), kemudian belum ada posisi jelas, ya tidak maju dan tidak mundur. Kita lihat saja. Karena yang pasti dua-duanya merugi," ujar Menko Darmin saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Menko Darmin melanjutkan, efek perang dagang AS-China memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Sebab, negara tersebut merupakan dua negara tujuan ekspor terbesar Indonesia.

"Perang dagang ini dampaknya lebih besar untuk kita. Karena yang pertama, dua negara itu tujuan ekspor terbesar kita. Jadi, kalau dia mengalami kerugian dua duanya ya berikutnya kita juga ikut rugi," jelasnya.

Menko Darmin berharap perang dagang yang terjadi sejak awal 2018 ini dapat segera mereda. Sehingga, ekonomi Indonesia pun dapat tumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Artinya kita sangat terpengaruh. Ekspor komoditas kita paling besar ke China dan AS. Oleh karena itu, buat kita, kalau perang dagang itu dapat diredam apalagi bisa diselesaikan, akan baik sekali," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3923715/indonesia-tetap-waspadai-efek-perang-dagang-as-china

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Indonesia Tetap Waspadai Efek Perang Dagang AS-China"

Post a Comment

Powered by Blogger.