Amerika Serikat (AS) memutuskan menghentikan sementara operasional pesawat Boeing Co 737 Max usai mengutip data satelit baru dan bukti dari lokasi kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu 10 Maret 2019. Kecelakaan pesawat itu menewaskan 157 penumpang dan kru.
Kecelakaan itu merupakan kecelakaan kedua yang melibatkan pesawat 737 dalam kurun waktu lima bulan.
Ini pun kedua kalinya FAA menghentikan penerbangan pesawat Boeing dalam enam tahun. Sebelumnya mengandangkan pesawat 787 Dreamliner pada 2013 karena masalah baterai.
Saham Boeing sempat menguat pada awal perdagangan saham, melemah dua persen ke posisi USD 370,48.
Akan tetapi, pada penutupan perdagangan saham Boeing naik tipis 0,46 persen ke posisi USD 377,14. Penguatan saham Boeing dorong kapitalisasi pasar saham USD 213,07.
Saham Southwest Airlines Co yang memiliki armada terbesar 737 Max turun 0,4 persen.
"Agensi membuat keputusan ini sebagai hasil dari proses pengumpulan data dan bukti baru yang dikumpulkan di situs dan dianalisis hari ini," tulis FAA dalam sebuah pernyataan.
"Bukti dengan data satelit baru yang baru disempurnakan untuk FAA pagi ini menyebabkan keputusan ini,” tulis FAA.
Hal itu terjadi tak lama setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pesawat akan dikandangkan.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3916483/donald-trump-kandangkan-boeing-737-max-8-setelah-mendaratBagikan Berita Ini
0 Response to "Donald Trump: Kandangkan Boeing 737 Max 8 Setelah Mendarat"
Post a Comment