Search

Data Tenaga Kerja AS Bikin Wall Street Merosot

Namun, penurunan saham berakhir tidak terlalu tajam untuk sesi ini seiring investor mencatat laporan dipengaruhi efek musiman dan penutupan pemerintah federal.

"Ketika pelaku pasar menjauh dari berita utama, mereka berkata, hey ini hanya satu laporan. Ekonomi kemungkinan tidak lemah seperti satu laporan ini," tutur Keith Lerner, Chief Market Strategist SunTrust Advisory Services.

Indeks saham transportasi Dow Jones turun 0,5 persen untuk sesi ke-11 berturut-turut, dan alami penurunan terpanjang sejak 1972.

Wall street yang melemah baru-baru ini menghentikan reli yang dimulai pada 2019 didorong optimisme atas kesepakatan perdagangan AS-China. Selain itu, keyakinan the Federal Reserve akan kurang agresif menaikkan suku bunga.

“Pada bagian pertama tahun ini, apa yang sebagian besar telah kami lakukan adalah mencabut kembali  penurunan pada kuartal IV karena ketakutan geopolitik dan sentimen the Federal Reserve yang mereda,” ujar Schutte.

Adapun sektor saham energi alami penurunan terbesar di antara 11 sektor utama. Sektor saham energi merosot dua persen karena harga minyak dunia melemah. Saham Exxon Mobil turun 1,4 persen dan jadi hambatan terbesar di S&P 500.

Sektor saham utilitas memimpin kenaikan di antara sektor saham lainnya. Sedangkan sektor saham konsumsi dan real estate berakhir positif.

Volume perdagangan saham di wall street tercatat 7,1 miliar saham. Angka ini di bawah rata-rata perdagangan saham 7,3 miliar saham selama 20 sesi terakhir.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pentingnya investasi sejak dini

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3912656/data-tenaga-kerja-as-bikin-wall-street-merosot

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Data Tenaga Kerja AS Bikin Wall Street Merosot"

Post a Comment

Powered by Blogger.