Group Head Space System Group PSN Indri Prijatmodjo mengatakan satelit ini menggunakan roket Falcon 9 SpaceX untuk mengantarkan ke luar orbit bumi. Indri mengatakan ongkos transportasi Nusantara 1 membutuhkan sekitar US$60 juta atau Rp843 miliar.
"Daftar harga SpaceX terbuka di internet. Ada harga SpaceX yang Falcon 9 di situsnya. Falcon 9 itu memakan US$60 juta," kata Indri saat acara konferensi pers di Kantor PSN, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/2).
Indri mengatakan SpaceX memiliki harga yang kompetitif dan bisa diandalkan untuk mengantarkan satelit Nusantara 1. SpaceX memiliki teknologi reusable rocket.
Pasalnya, teknologi SpaceX ini tentu bisa menghemat manufaktur roket dan berpotensi menurunkan biaya untuk setiap misi peluncuran.
"Kompetitif dan reliable sehingga SpaceX jadi pilihan. Nanti mungkin ke depan ada inovasi yang buat peluncuran lebih murah," ujar Indri.
Indri juga menilai Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) belum siap untuk membuat roket yang mampu mengantarkan objek ke luar angkasa. Indri mengatakan mimpi Indonesia untuk memiliki roket buatan dalam negeri sepertinya masih jauh.
"Karena Lapan belum mempunyai kemampuan seperti ini. Lapan cuma punya roket kecil untuk 20 kilometer ke 30 kilometer. Jadi Indonesia masih sangat jauh," kata Indri.
"Nusantara Satu dirancang sangat efisien untuk menekan biaya angkut kargo SpaceX satelit ini hanya berbobot empat ton, sementara kapasitas kargo SpaceX adalah tujuh ton. Jadi biaya angkutnya bisa lebih murah," kata Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso dalam keterangan resmi. (jnp/age)
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190222193605-199-371940/satelit-pertama-indonesia-bernilai-rp35-triliunBagikan Berita Ini
0 Response to "Satelit Pertama Indonesia Bernilai Rp3,5 Triliun Teknologi • 23 February 2019 07:19 - CNN Indonesia"
Post a Comment