TRIBUNJABAR.ID, YOGYAKARTA- Sebanyak 86 keluarga di Yogyakarta mengundurkan diri dari Program Keluarga Harapan (PKH).
Mereka tidak ingin lagi terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan PKH pada 2019 oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta, Bejo Suwarno, mengatakan 86 keluarga tersebut tidak mau lagi disebut miskin.
"Mereka tidak mau lagi disebut miskin dari segi pendapatan lantaran sudah merasa mampu," kata Bejo Suwarno, Kamis (7/2/2019), saat dihubungi Tribun Jogja.
Seluruh KPM yang mengundurkan diri tersebut, kata Bejo, diusulkan pada 2018. Pada November 2018, Dinas Sosial Kota Yogyakarta memberikan sertifikat dan jatah 86 keluarga itu kembali diusulkan kepada Kemensos untuk diganti.
• Dedi Kusnandar dan Kunihiro Yamashita Dipastikan Absen Saat Laga Persib vs Persiwa, Ini Alasannya
• Kejaksaan Siap Buat Sprindik dan Tetapkan Tersangka Baru pada Kasus Korupsi DPRD Purwakarta
"Nanti kami akan adakan verifikasi dan validasi data guna membuat basis data terpadu. Jadi, jika ada yang meninggal, pindah, dan tidak ditemukan alamatnya datanya bisa diperbaharui dan dikirim ke pusat pada Mei nanti," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menerangkan, verifikasi dan validasi data tersebut rutin dilakukan hingga dua kali dalam setahun yakni Mei dan September.
Verifikasi dan validasi data sebagai upaya antisipasi agar penerima PKH dapat lebih terukur dan menjangkau pihak yang membutuhkan.
"Secara keseluruhan total ada sekitar 11 ribu penerima PKH di Kota Yogya," Bejo Suwarno. (tribunjogja)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul 86 Keluarga di Kota Yogyakarta Mengundurkan Diri dari Program PKH, Mereka Tak Mau Disebut Miskin
http://jabar.tribunnews.com/2019/02/07/enggan-disebut-miskin-86-keluarga-mundur-dari-program-keluarga-harapanBagikan Berita Ini
0 Response to "Enggan Disebut Miskin, 86 Keluarga Mundur dari Program Keluarga Harapan - Tribun Jabar"
Post a Comment