Liputan6.com, New York - Harga emas menguat menyambut akhir pekan ini seiring dolar Amerika Serikat (AS) melemah.
Harga emas untuk pengiriman April di divisi Comex naik USD 5 atau 0,4 persen ke posisi USD 1.332,80 per ounce. Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Maret menguat 11,3 sen atau 0,7 persen ke posisi USD 15.914 per ounce. Selama sepekan, harga emas naik 0,8 persen.
Pada Kamis pekan lalu, harga emas merosot 1,5 persen, dan turun dari posisi tertinggi dalam 10 bulan. Hal ini lantaran analis menilai bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve masih mempertimbangkan menaikkan suku bunga atau pernyataan kurang dovish pada hasil pertemuan Januari 2019.
Analis menilai, pelaku pasar memanfaatkan risalah rapat the Fed sebagai kesempatan untuk jual usai harga emas menguat beberapa waktu ini.
"Ini kelihatan investor keuangan mengambil untung sebagai bukti dana keluar atau aksi jual 3,7 ton dari emas ETF. Aksi jual pada Februari ini sekitar 24 ton. Secara teknikal, emas sudah jenuh beli sehingga penting untuk alami koreksi," tulis Analis Commerzbank dalam sebuah catatan, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (23/2/2019).
Sementara itu, Chief Market Strategist SIA Wealth Management, Colin Cieszynski menuturkan, harga emas melemah seiring permintaah meningkat dalam beberapa tahun ini.
"Ini masuk ke posisi tertinggi dekati USD 1.350, dan merupakan suatu hal normal bila koreksi,” ujar dia.
Selanjutnya
Cieszynski menuturkan, pergerakan harga emas dipengaruhi ada optimisme negosiasi perdagangan antara AS-China. Presiden AS Donald Trump diharapkan bertemu dengan Wakil PM China Liu He pada Jumat.
China menjadi salah satu aktif pembeli barang komoditas termasuk emas. Adanya perang dagang antara AS dan China menunjukkan sentimen itu beban ekonomi China yang melemah.
“Harga emas tampaknya sensitif dengan perkembangan negosiasi perdagangan AS-China,” tutur Naeem, Aslam, Chief Market Analyst ThinkMarkets FX.
Selain itu, dolar AS melemah juga membantu kenaikan harga emas. Dengan dolar AS melemah membuat emas lebih menarik. Indeks dolar AS turun 0,2 persen ke posisi 96,44.
“Harga emas juga naik seiring dolar AS cenderung mendatar. Ini menunjukkan pemulihan harga komoditas termasuk energo, logam dan lainnya,” tulis Ciezynski.
Harga logam lainnya, harga tembaga naik 5,45 sen atau dua persen ke posisi USD 2.9515 per pound. Harga palladium menanjak USD 17,10 atau 1,2 persen ke posisi USD 1.462.20 per ounce, selama sepekan naik 3,9 persen. Harga platinum menguat USD 19,60 atau 2,4 persen ke posisi USD 845,90 per ounce.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Melemah, Harga Emas Makin Berkilau"
Post a Comment