Search

Top 3: Sandiaga Sebut Ketidakpastian Hukum Hambat Dunia Usaha, Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta Masalah ketidakpastian hukum dan harmonisasi aturan, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, menjadi isu yang disinggung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dalam Debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pertama, tadi malam.

Sandiaga Uno mengatakan, tidak adanya kepastian hukum selama ini membuat dunia usaha kesulitan.

Menanggapi hal ini, Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengakui, selama ini memang masih ada peraturan daerah (perda) yang tidak sinkron dengan aturan di tingkat pusat. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penghambat tumbuhnya dunia usaha.

"Memang masih ada hambatan dalam sinkronisasi perda di tingkat daerah dan peraturan di pusat. Efek dari otonomi daerah membuat pemda berlomba-lomba membuat aturan, sehingga menimbulkan kerumitan bagi dunia usaha," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (18/1/2019).

Artikel mengenai kritik Sandiaga Uno terhadap Jokowi dalam debat Capres menjadi informasi yang paling menarik pembaca. Lengkapnya, berikut berita terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com:

1. Sandiaga Sebut Ketidakpastian Hukum Hambat Dunia Usaha, Begini Kata Pengamat

Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno menilai, tidak adanya kepastian hukum selama ini membuat dunia usaha kesulitan. Bagaimana pendapat pengamat?

Menurut Pengamat INDEF Bhima Yudhistira, dalam empat tahun terakhir, pemerintahan Jokowi Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) memang telah berusaha untuk menghapuskan perda yang dinilai menghambat sektor usaha. Namun sayangnya, upaya tersebut tidak semudah membalikkan kedua tangan.

"Sebelumnya pemerintah pusat coba untuk menghapus perda yang bertentangan dengan regulasi pusat, tapi digagalkan Mahkamah Konstitusi (MK).‎ MK menghapus wewenang Menteri Dalam Negeri membatalkan Perda Provinsi dan Kabupaten/Kota," kata dia.

Akibat belum maksimalnya penghapusan perda yang menghambat dunia usaha, peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EoDB) Indonesia pun kembali melorot.

Selengkapnya baca di sini!

2 dari 3 halaman

2. Deretan Perusahaan Senjata Terbesar di Dunia

Sudah tidak terbantahkan lagi jika Amerika menjadi negara terbesar yang menjual persenjataan di dunia. Tempat kedua disusul oleh Rusia. Untuk pertama kalinya, sebuah perusahaan Rusia muncul di 10 besar perusahaan senjata terbesar bersama perusahaan-perusahaan Eropa dan Amerika. Pada 2017, penjualan senjata dari 10 perusahaan Rusia berjumlah USD 37,7 miliar atau Rp 531.94 triliun (Kurs USD 1 = Rp 14.110).

Dikutip dari CNBC, pada 2017 penjualan senjata dari 100 perusahaan teratas di dunia berjumlah USD 398,2 miliar atau setara Rp 5.612 triliun. Angka ini naik 2,5 persen dari 2016 dan tahun ketiga pertumbuhan industri. Namun angka ini belum termasuk China karena kurangnya data yang tersedia. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya pengadaan senjata di Amerika Serikat dan Rusia.

Mau tahu 10 perusahaan senjata terbesar di seluruh dunia berdasarkan penjualannya? Selengkapnya baca di sini!

3 dari 3 halaman

3. China Terlanjur Rugi Akibat Perang Dagang

Taktik Presiden Donald Trump menekan ekonomi China tampaknya berhasil. China dikabarkan sudah telanjur rugi akibat perang dagang. Bahkan, kerugian diprediksi bertambah.

"Sudah jelas bagi saya bahwa China dapat menderita lebih banyak kerugian ketimbang Amerika Serikat, dan dari sini terlihat upaya pihak berkepentingan untuk berjuang lebih keras dan mengamankan sesuatu yang berarti," ujar John Woods, Chief Investment Officer Asia-Pacific, seperti dikutip South China Morning Post.

Ekonomi China juga sudah melambat di tengah terjadinya perang dagang. Pelambatan pertumbuhan ini berpotensi yang paling rendah dalam 28 tahun terakhir. Credit Suisse memprediksi pertumbuhan ekonomi China melambat ke angka 6,2 persen tahun ini. Angka yang sama juga diprediksi Bank Dunia.

Selengkapnya baca di sini!

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3874394/top-3-sandiaga-sebut-ketidakpastian-hukum-hambat-dunia-usaha-benarkah

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Top 3: Sandiaga Sebut Ketidakpastian Hukum Hambat Dunia Usaha, Benarkah?"

Post a Comment

Powered by Blogger.