KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa sentimen masih perlu diperhatikan sektor consumer goods memasuki tahun 2019 ini. Walaupun pergerakan sektor ini masih positif di pekan pertama Januari 2019, sentimen pergerakan rupiah harus diperhatikan.
Saham sektor consumer goods tercatat menjadi sektor yang paling moncer pada perdagangan saham di pekan pertama bulan Januari 2019. Adapun berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), consumer goods industry berhasil menghijau 2,98% year to date (ytd).
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, faktor pendorong dari sektor ini adalah membaiknya data inflasi dan dari sisi fundamental emiten yang kuat. “Pelaku pasar masih optimistis melihat daya beli yang masih baik. Tercermin dari data inflasi,” ujar William kepada Kontan.co.id, Minggu (6/1).
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, inflasi Desember 2018 sebesar 3,13% year on year (yoy). Inflasi tahunan di bulan Desember 2018 tersebut sama dengan inflasi keseluruhan tahun 2018. Pencapaian inflasi 2018 ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3,61%.
Kendati demikian, sentimen yang harus diperhatikan investor adalah dari pergerakan nilai tukar rupiah. Tercatat pergerakan rupiah masih di jalur yang baik. Nilai tukar rupiah masih terus menunjukan penguatan. Rupiah masih menguat 0,97% ke level Rp 14.270 per dollar Amerika Serikat.
“Rekomendasi untuk UNVR dengan target harga Rp 50.000 per saham, KLBF Rp 1.650 per saham dan MYOR target harga Rp 3.000 per saham,” ujar Wiliam.
Editor: Wahyu Rahmawati
Editor: Wahyu Rahmawati
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Panin Sekuritas: Sektor barang konsumen perlu mewaspadai fluktuasi rupiah"
Post a Comment